Jumat, 08 Agustus 2014

Manfaat mendengarkan musik bagi kesehatan dan Otak



Musik yang setiap hari selalu kita dengar memiliki kekuatan khusus untuk menggerakkan emosi kita. Musik bisa membuat kita menjadi riang, sedih, bahkan bisa membuat seseorang terharu dan menetekan air mata. Betapa kuatnya pengaruh beberapa bait syair yang dimainkan dengan alunan kord-kord sederhana sebuah lagu.

Tahukah anda bahwa studi ilmiah telah menemukan bahwa musik memang benar-benar bisa mengubah suasana hati kita, dan bahkan bisa membantu kita untuk berkonsentrasi. Para ahli telah melihat efek musik yang memiliki kekuatan yang mungkin bisa membantu Anda untuk mengikuti sebuah perlombaan, mempersiapkan ujian, atau menghilangkan stres.
Tentang musik

Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan lagu bisa memberikan efek yang nyata pada berbagai bagian otak yang bertanggung jawab terhadap beberapa aspek, seperti memori dan visual. Menurut seorang psikolog dari London, Dr Victoria, mendengarkan musik bisa mempengaruhi reaksi yang sangat luas dalam tubuh dan pikiran,dan beberapa bagian otak bisa diaktifkan oleh sebuah musik.

Sebuah penelitian terbaru di Kanada menunjukkan bahwa ada hubungan kausal yang nyata antara musik dan sistem reward, yaitu bagian inti dari otak yang bereaksi terhadap rangsangan yang positif bagi kita – seperti makan, minum, dsb dan memperkuat perilaku ini agar kita melakukannya lagi.
Jadi apa manfaat yang bisa kita dapatkan melalui mendengarkan musik?
Meningkatkan mood atau suasana hati

Beberapa orang mendengarkan musik untuk membantu memberikan dorongan pada saat melewati hari yang berat, sementara yang lain mungkin mendengarkan musik agar tetap terjaga selama menyetir mobil.

Setiap orang bereaksi terhadap musik dengan cara yang berbeda. Satu orang mungkin menyukai musik metal atau dangdut, sementara yang lain akan merasa bahagia jika mendengarkan Mozart.

Apapun pilihan jenis musik Anda, sebuah penelitian tahun 2011 di Kanada yang diterbitkan pada Nature Neuroscience, telah menunjukkan bahwa memainkan musik favorit bisa membantu mencairkan suasana hati yang buruk.

Para peneliti di McGill University di Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang menyenangkan memicu pelepasan hormon bahagia yaitu dopamin.

Otak sangat rumit – dan ada banyak sekali unsur yang bisa ikut menciptakan perasaan senang atau bahagia – dan tidak mengherankan jika penelitian menunjukkan adanya pelepasan dopamin, yang berhubungan dengan perasaan senang karena mendengarkan musik.
Membantu lebih Fokus

Musik bahkan mungkin dapat membantu Anda berkonsentrasi.

Sebuah ‘tonic digital’ baru yang disebut Ubrain, yang bisa diunduh ke smartphone, diklaim bisa membantu orang untuk bisa fokus, berenergi, bangkit, serta bersantai.

Proses ini menggunakan dua ketukan yang berbeda pada tiap telinga, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah binaural beat, yang dapat merangsang aktivitas tertentu di dalam otak.

Dengan membantu otak untuk menghasilkan gelombang tertentu, maka kita dapat menginduksi bagian yang berbeda dari kewaspadaan, tergantung pada tujuan apa yang akan kita lakukan. – jelas seorang psikolog klinis yang berbasis di Paris Brigitte Forgeot.

Jika kita merasa cemas atau stres, kita bisa mendorong korteks serebral diotak untuk menghasilkan gelombang frekuensi alpha yang lambat. Sementara di ujung skala lain, jika kita membantu korteks untuk menghasilkan gelombang beta cepat, kita akan lebih siap untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian kita pada tugas yang cukup panjang.
Kemampuan berjalan lebih lama

Pilihan lagu terbaik untuk olahraga adalah lagu yang memiliki beat yang sesuai dengan tempo langkah kita berjalan, karena bisa menghasilkan efek metronomic pada tubuh, yang memungkinkan kita mampu berjalan lebih lama. Dan mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu kita bisa berlari lebih cepat.

Sebuah studi di Brunel University di London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebanyak 15 persen, membantu menurunkan persepsi usaha selama olahraga, serta meningkatkan efisiensi energi hingga satu atau tiga persen.
Kesehatan mental yang lebih baik

Musik bisa sebagai pengobatan yang efektif dan positif bagi orang-orang yang berurusan dengan kondisi kesehatan mental.

Ada dua cara terapi musik yang berbeda bisa digunakan: Baik sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri,dan untuk restoratif atau penyembuhan.

Seseorang sangat mungkin untuk menggunakan musik untuk mengekspresikan hal-hal yang tidak dapat mereka ungkapkan dengan kata-kata. Hal ini juga bisa bertindak sebagai stimulus untuk membangkitkan kenangan lama yang telah terkubur atau untuk membangkitkan tanggapan emosional yang mungkin akan memakan waktu berminggu-minggu untuk bisa disampaikan.
Melepaskan stres

Hampir sepertiga dari orang yang mendengarkan musik bertujuan untuk memberikan dorongan suasana hati yang berhubungan dengan pekerjaan. Dan hampir satu dari empat orang mengatakan, bahwa dengan mendengarkan musik ketika dalam perjalanan ke tempat kerja telah membantu mereka menghilangkan stres. Musik bisa menjadi penyemangat yang bagus ketika Kita merasa merasa stres.

Putarlah salah satu lagu favorit Anda, karena itu bisa sangat menenangkan dan membantu mengurangi kecemasan.
Berdampak positif terhadap pasien

Musik benar-benar berdampak positif yang signifikan terhadap pasien dengan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker dan pernapasan.

Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik bisa membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Musik bisa sangat berguna bagi seseorang yang berada dalam keadaan, di mana mereka telah kehilangan banyak kontrol terhadap lingkungan diluar mereka – misalnya mereka yang harus berada di rumah sakit untuk jangka waktu yang lama karena penyakit yang serius dan kurang bisa bergerak. Hal ini dapat memberikan rasa mengontrol kembali, serta menciptakan suasana pribadi yang tenang, dan menghalangi beberapa gangguan di sekitar pasien.
Apa jenis musiknya ?

Meskipun ada kecenderungan tertentu bahwa musik yang cepat untuk berolahraga, dan musik yang lambat untuk bersantai – memilih lagu-lagu dengan efek yang diinginkan seringkali terkait dengan preferensi pribadi.

Pengaruh jenis musik yang berbeda terhadap suasana hati akan sangat tergantung pada preferensi individu dan kebiasaan. Jika Anda tumbuh dengan musik rock, maka Anda tidak mungkin bisa mendengarkan musik klasik. Dan bagi orang yang tidak tahan mendengarkan musik rock, musik jenis lain mungkin yang akan bisa membangkitkan mereka.

Apapun jenis musik Anda, jika Anda menyukainya, maka itulah yang bisa bermanfaat bagi kesehatan mental dan fikiran Anda.

- See more at: http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-mendengarkan-musik-bagi-kesehatan-dan-otak.html#sthash.RemExob8.dpuf

OTAK KIRI DAN OTAK KANAN


Seseorang yang ‘hebat’ secara akademis, pada umumnya sangat kuat dalam logika, kata, daftar, angka, linieritas, analisis, dan sejenisnya. Menurut Tony Buzan (Use Your Head: 1993): hasil aktivitas otak kiri manusia.

Adapun otak kanan lebih berkaitan menangani irama, imajinasi, warna, angan-angan, kesadaran ruang, gambaran menyeluruh dan dimensi. Belakangan berkumandang anjuran, jangan hanya memanfaatkan otak kiri, otak kanan juga dong.

Konon, para ilmuwan hebat memanfaatkan otak kiri. Para seniman kuat di otak kanan. Mana tahu, Sampeyan hebat memanfaatkan otak kiri, canggih membedayakan otak kiri. Piawai menghitung fulus fasih berimajinasi. Mana tahu lho.

Setiap manusia memiliki kecenderungannya masing2 dalam penggunaan otak kanan atau otak kiri, baik sadar ataupun dibawah sadarnya. Hal ini bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhinya sejak masih kecil bahkan sejak dalam kandungan. Kecenderungan berpikir dengan otak kanan ataupun kiri merupakan hasil dari suatu proses yang sangat panjang dan yang tak boleh kita lupakan adalah kecenderungan ini adalah suatu berkah ciptaan Allah, Sang Maha Pencipta.

Dikarenakan kedua kecenderungan berpikir ini, baik dengan otak kanan maupun dengan otak kiri merupakan ciptaan Allah, maka ada baiknya kita masing2 membuka diri untuk menyelami dan menghayati keperbedaan ini, dengan sikap yang positif.

Untuk memahami fungsi otak kita, saya coba uraikan sebagai berikut:

Otak kanan — KREATIF — Bentuk, Intuisi, Lagu &musik, Warna warni, Simbol, Gambar, Imajinasi, Menghayal

Otak kiri – ANALITIK — Bahasa verbal, Matematika, Logika, Angka2, Urutan2, Penilaian, Analisis, Linier

Dari penjabaran diatas, kita dapat simpulkan betapa perbedaan “bahasa” diantara kedua sisi otak kita adalah tidak sama. Seorang yang memilih jurusan, profesi atau pekerjaan berdasarkan kemampuan otaknya dalam mencerna “bahasa” pikiran, tentunya telah terbiasa menggunakan bagian otaknya (kanan atau kiri) sehingga bagian tersebut lebih banyak berperan dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga adalah kurang tepat, bila serta merta seorang seniman musik dipaksakan bekerja untuk menghitung angka2, rumus2 dan analisa. Demikian juga sebaliknya, adalah kurang tepat bila serta merta seorang financial analisis dipaksakan bekerja untuk hal2 yang bebahasa symbol, imajinasi dan gambar abstrak.

Selayaknya kita menganggap kecenderungan ini bukan sebagai suatu kelemahan, tapi justru menjadi suatu kelebihan pada tiap individu. Kelebihan yang bila diolah dengan baik akan menghasilkan KEKUATAN dalam diri individu itu sendiri. .

Bayangkan bila kedua kekuatan ini dapat digunakan secara adil, seimbang dan harmonis dalam suatu frame kehidupan atau kemitraan, akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, karena tentunya bisa saling mengisi dan saling melengkapi. Penyeimbangan antar kedua fungsi otak kanan dan kiri inilah yang akan memberikan kontribusi pemikiran yang lebih baik daripada pemikiran yang hanya condong pada satu sisi otak saja. Namun sebagai individu yang berbeda, tentunya kendala2 pemahaman “bahasa otak” akan sedikit mengalami adaptasi, dan hal ini dapat diatasi bila kedua pihak saling bertoleransi dan berpikiran positif.

Berikut ini tip atau cara mengetahui apakah anda cenderung menggunakan otak kiri atau otak kanan.

Rentangkan dua tangan anda keatas seperti ini :

Kemudian lakukan suatu gerakan hingga kedua tangan seperti dibawah ini:

Coba anda perhatikan jempol tangan kiri dan tangan anda berada dimanakah?Jika “jempol tangan kiri” anda berada paling atas (dipuncak) maka selamat anda telah bertipe “otak kanan”

Sebaliknya jika “jempol tangan kanan” anda berada diatas (dipuncak) maka maka selamat anda telah bertipe “otak kiri”

Selamat mencoba!!

NAHH KLU YANG INI

PERCOBAAN KONFLIK OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

dengan TEST WARNACoba anda perhatikan tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak kanananda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri dan otak kanan andasumber: milisps: (updated)Berikut sifat-sifat orang yang dominan otak kiri dan kanan:



Dominan Otak Kiri

Dominan Otak Kanan


Menggunakan logika

Menggunakan perasaan


Berorientasi detail

Berorientasi secara keseluruhan


Melihat fakta

Melihat imajinasi


Kata-kata dan bahasa

Simbol dan gambaran


Hari ini dan masa lalu

Hari ini dan masa depan


Matematika dan ilmu pengetahuan

Filosofi dan religi


Mengetahui

Memahami


Mengetahui

Mempercayai


Mengakui

Mengapresiasi


Mempersepsi urutan/pola

Mempersepsi secara spasial/ruang


Mengetahi nama objek

Mengetahui kegunaan objek


Berdasar pada realita

Berdasar pada fantasi


Menyusun strategi

Berdasar pada apa yang terjadi


Praktis

Terburu-buru/tidak sabar


Bermain aman

Mengambil resiko




Rabu, 02 Juli 2014

Haruskah Saya Berdakwah ??


         Setelah melalui tahapan dari tidak mau mendengar kalimat-kalimat Allah (karena kalau ikut pengajian yang di dengar malah serba nggak boleh melakukan ini-itu dan makan ini-itu, serta berbagai ancaman siksa neraka), kemudian menjadi terarik untuk menghadiri majelis ilmu, majelis zikir, pengajian, liqo atau sejenisnya, ghirah agama kita biasanya meningkat dan mulai tertarik untuk lebih mengetahui agama Allah ini.
Untuk apa? Untuk mengisi kekosongan iman selama ini sehingga jiwa kita yang dahaga membutuhkan siraman iman. Bagi yang sudah berkeluarga biasanya ghirah ini menular ke seisi rumah. Artinya jika level ini tetap dipelihara seperti membaca al-qur’an, sholat berjemaah, konsisten hadir pada majelis-mjelis ta’lim serta tetap memelihara diri dari lingkungan dan perbuatan yang tidak baik, insya Allah, paling kurang, iman kita serta keluarga kita (komunitas terkecil dalam masyarakat) dapat terjaga.
Cukup kah sampai di sini saja ? Keliatannya banyak yang sudah puas hanya sampai pada tahapan ini saja, padahal jika kita mengkaji lebih dalam ajaran agama kita, ternyata hal ini tidak cukup sampai di sini saja, karena :
Agama ini adalah nasihat, nasihat pada manusia agar selalu berusaha menjadi lebih baik (sekarang di aplikasikan dalam ISO 14001 dengan spirit of continous improvementnya). Saking pentingnya hal ini, bahkan meskipun usaha itu gagal, Allah tetap mengganjarnya dengan pahala
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (QS. 17:19)

Masih Ingat Rumus Matematika dalam sumbu X dan Y ???
  Agama kita sudah jelas memberikan limit-limit yang membentuk seperti bingkai yang di dalamnya kita bisa « bermain ». Jika sumbu X pada bingkai ini menggambarkan hubungan antar sesama manusia/kebendaan (hablun minannaas) sedang sumbu Y hádala hubungan kita dengan Allah (hablun minallah) maka agama islam “menggiring” kita untuk berusaha bergerak ke ara ke arah kanan atas, mengejar dunia sebanyak-banyaknya, sebanyak usaha kita mendekatkan diri pada Allah.
Dalam kegiatan keagamaan, cara yang effektif untuk diambil, agar kita selalu terpelihara dalam kebaikan serta memotivasi diri untuk berusaha lebih maju adalah berdakwah.
Dakwah adalah mengkomunikasikan kebenaran (amar makruf nahyi mungkar) yang hukumnya wajib bagi setiap muslim, pada tingkat apapun keadaan amal dia sebagaimana beramal sholeh adalah wajib, tak peduli serendah apapun kemampuan dia berkomunikasi.
Dakwah bukan hanya ceramah. kita mengobrol, kita meminjamkan buku, kita bertanya di tengah majlis ta’lim tentang satu masalah, hingga jawabannya didengar orang banyak, kita ajak orang mengaji, ikut menghadiri ta’lim dsb dsb kesemuanya itu merupakan kontribusi kita dalam dakwah.
Kecuali berceramah (memberikan tausiah) kita sering kali merasa lebih mudah melaksanakannya. Lain halnya ketika sudah disuruh memberikan tausiah/, seribu satu alasan akan kita ajukan agar kita terhindar dari bentuk kewajiban ini.
Alasan ”sakti” yang biasanya kita pakai untuk menghindar dari kewajiban ini adalah firman Allah:

“Yaa ayyuhaladzina amanuu lima taquluuna ma laa taf’aluuna. Kaburo maktan indallahi antaquluu maalaa taf ‘aluun”
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
(Alquran Surat As-Shaf:2-3).

Padahal ayat ayat di atas bukan bermakna larangan bagi dakwah, tapi larangan jangan sampai orang berilmu memanipulasi ummat dengan kepintaran kata katanya, orang lain disuruh suruh, sedang dianya sendiri tidak mengerjakan, ia memperalat orang lain dengan ilmu [kita bisa menangkap adanya i’tikad tidak baik dalam kasus ini]. Artinya kalau sudah menyuruh orang, harusnya kita pun melaksanakan. Hal ini mau tidak mau akan menjadi pendorong bagi kita, agar menjadi lebih baik lagi, lagi dan lagi!
Tetapi logika tadi jangan dibalik :
 “Karena tidak bisa melaksanakan, maka kita jangan menyuruh orang”. Tetapi logika ini yang sering terpateri secara otomatis di dalam hati kita (setidaknya ini berlaku pada saya pribadi)
Sesungguhnya menganjurkan kebaikan tetap mendapat nilai, sepanjang tidak didorong dengan niat memanipulasi, menipu, menciptakan kesan palsu seperti yang telah dijelaskan di atas.
Beberapa hadits mendukung pernyataan ini antara lain
“Barangsiapa yang menganjurkan pada satu kebaikan, maka ia mendapat pahala yang sama dengan orang yang mengerjakannya. Tanpa mengurangi pahala sipelaku tersebut.”
Artinya kalau kita belum bisa mendapat pahala dengan mengerjakannya sendiri, jangan sampai kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya lewat cara menganjurkan orang lain untuk lebih dahulu memperbuatnya. Bagi kita yang telah bisa mengerjakannya, mengapa merasa cukup dengan satu pahala saja, tidakkah ingin berlipat ganda dengan cara menganjurkan orang lain melakukan apa yang telah kita kerjakan ??
Di dalam Al Quran, contoh ”kecil” untuk melaksanakan dakwah adalah menganjurkan orang lain untuk memberi makan orang miskin. Dan ini sudah merupakan modal awal untuk tidak dikatakan sebagai pendusta agama
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama (QS. 107:1)
Itulah orang yang menghardik anak yatim, (QS. 107:2)
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS. 107:3)
Ancamannya (! Lagi nih cerita siksa neraka deh) diakhirat nanti akan ada orang yang dirantai dengan rantai neraka sepanjang 70 hasta, diberi minum darah bercampur nanah, juga karena tidak mau menganjurkan orang lain memberi makan orang miskin (QS. 69:31-37)
Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.
Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
Dengan mudah kita bisa melihat bahwa menganjurkan orang lain memberi makanan jasmani kepada orang miskin saja sudah demikian besar nilainya, walaupun dianya sendiri tidak mampu memberikan makanan tadi. Sedang jika menganjurkan saja sudah tidak mau, kita lihat betapa mengerikan akibatnya.
Apakah sesudah mendapat penjelasan di atas, hati kita menjadi luluh dan berani bersegera untuk menyampaikan kebaikan? Tentu tidak!
Kita (setidaknya saya pribadi) punya alasan
”Saya malu berdakwah, kelakuan saya sendiri masih amburadul. Saya takut terkena murka, Apa artinya bicara baik bila diri sendiri masih berantakan.”
Heheh, kata siapa bahwa bicara baik itu tidak ada artinya ?
Bicara baik itu sudah bagian dari tanda iman
”man kaana yukminu billahi wal yaumil akhir fal yaqul khoiron au liyasmut” HR. Bukhori
Bila sudah begitu menurut nabi, terus siapa yang berani mengatakan bicara baik tak berarti ?
Hal ini perlu kita camkan agar sikap perfeksionis (prinsip jika tidak sempurna lebih baik tidak) yang menghambat potensi dakwah ummah tidak merebak luas.
Bila diukur / dibandingkan antara tingkat bahayanya orang yang kelakuannya baik tapi bicaranya salah dengan orang yang kelakuannya buruk tapi pembicaraannya baik, maka daya rusaknya terhadap ummat, yang lebih berbahaya adalah mereka yang manis tingkah lakunya, mempesona akhlaqnya, tapi dari mulutnya keluar fatwa yang salah. Orang percaya dan mengikuti sebab tertarik dengan pribadinya, namun hasilnya Islam dirugikan
Adapun orang yang kelakuannya buruk, sedang perkataannya baik, resiko bagi masyarakat paling paling cuma sekedar “tidak ada yang mau percaya”.
Jadi, apa kita sudah ”menyerah” dan siap bersegera berdakwah.
Belummmmmmm.....
Masih ada jurus berkelit nya
”Mengapa saya harus berdakwah, tidakkah cukup dengan tanggung jawab saya atas diri saya sendiri? Sekarang saya sudah berubah, tidak lagi seperti dulu. Ini saja memerlukan disiplin diri yang kuat, penjagaan yang ketat, kalau saya berdakwah apa malah tidak jadi terpecah konsentrasi ? Saya harus jaga diri, ditambah lagi dengan menjagai prilaku orang lain .....”
Mungkin sebelum ini, kita sempat berkecimpung dalam kelalaian dan kekeliruan, tidakkah kita khawatir kalau kalau ada diantara manusia yang sekarang berbuat ma’shiyyat justru karena terilhami oleh prilaku kita yang dulu dulu ketika masih bersama mereka ?
Tidak mustahil ada yang berani berbuat dosa justru karena kita pernah memperbuatnya. Bila ini terjadi, berarti ada atsar buruk -bekas langkah kita- yang masih tercecer dan terus mengalir.
Ada amal jariyah [amal yang mengalir] yang bila tidak segera dihentikan akan terus menerus menambah berat timbangan keburukan kita, sebab walaupun kita telah berhenti berbuat, tetapi atsar ini tetap ditulis juga sebagai bagian dari yang harus kita pertanggung jawabkan.
Perhatikan Surah Yaasiin [36] : 12 “...dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas bekas yang mereka tinggalkan ...”
Khalifah ‘Umar ra nampaknya menyadari penuh akan bahayanya atsar (bekas) buruk ini, dari itu tercatat dalam sejarah, setelah beliau masuk Islam, maka di tempat tempat mana dulu ia pernah berbuat dosa, beliau kunjungi kembali seraya mengumumkan keislamannya dan mengajak orang kepada Islam.
Ini merupakan salah satu contoh kegigihan menghapus bekas tadi.
Dengan demikian, berdakwah sebenarnya bukan “mengurusi orang lain”, tapi membenahi diri sendiri, jangan sampai ada bekas kejelekan diri yang belum disumbat hingga jadi amal jariyah negatif seperti diulas di atas.
Dakwah pun merupakan usaha kita membebaskan diri dari terlibat dalam ma’shiyyat yang terjadi di depan mata kita. Dinyatakan dalam sebuah hadits shohih bahwa di akhirat nanti akan ada orang yang menarik tangan kita dan berkata : “Ya Allah inilah yang telah mencelakakan saya” Kita mengelak dan berkata : “Bagaimana mungkin saya mencelakakannya padahal saya tidak mengenal dia” Ia akan bilang “Benar Ya Allah, dia tidak kenal akrab dengan saya, tapi dia pernah melihat saya berbuat dosa, dan tidak menegur kesalahan saya itu, andai ia mengingatkan tentu saya tidak akan berketerusan dalam ma’shiyyat”.
Kita tidak akan bisa mungkir lagi sebab filem ketika peristiwa itu terjadi bisa ditayang ulang, sehingga akhirnya kita akan terpojok ketika ditanya : “Mengapa kamu melihat dia berdosa engkau biarkan ...?”
Menghayati surat Al A’raf 164 - 165
Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara mereka berkata:"Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab dengan azab yang amat keras". Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa". (QS. 7:164)
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. 7:165)
Kita dapat menarik kesimpulan, bahwa nasib diri kita begitu terancam di akhirat, sudah harus mempertanggung jawabkan kekeliruan sendiri [sebagai manusia, kecil atau besar kita tak pernah luput dari kesalahan] ditambah lagi dengan “ditarik tarik tangan orang” , yang kebetulan di dunia pernah berbuat salah di depan kita dan kita tak berani mendakwahinya ......
Kita punya hutang dakwah kepada semua wajah yang pernah kita lihat, yang ketika dirinya tampak di depan kita, kita tahu ia tengah melakukan kekeliruan. Kita tidak bisa menutup mata yang sebelah lagi untuk urusan ini. Sebab bila selama ini kita ‘menutup sebelah mata’ dengan kema’shiyyatan yang melanda, maka bila kita tutup sebelah lagi (dengan tidak mau belajar dakwah, walaupun hanya lewat obrolan) maka kita sendiri akan menjadi buta !
Dakwah bukanlah menjagai orang lain, tapi memelihara diri sendiri. Ini perlu dicamkan, sebab selama ini banyak orang yang menyamakan arti dakwah dengan “usilan atau memaksa orang seperti maunya kita”.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan melakukan amal dakwah yaitu
Kita terlepas dari tuntutan karena tidak mengingatkan orang [S.7:164 - 165] addapun soal takwa dan tidaknya yang didakwahi itu urusan kedua (ma’dzirotan ilaa robbikum, itu yang pertama, baru wa la’allahum yattaquun).
Dimasukkan dalam golongan Ulul Baqiyyah yang dijanjikan beroleh keselamatan, sedang acuh tak acuh dengan dakwah, mementingkan diri sendiri, terancam dapat gelaran dzalim, yaitu mereka yang hidup hanya mementingkan kemewahan dan kesenangan hidup duniawi [lihat S.11:116]
Ikut serta mencegah terjadinya fitnah (kemelut, rusaknya agama, tersebarnya bencana) yang bila itu terjadi, tidak hanya orang dzalim saja yang terkena, termasuk pula orang yang baik baik yang tadinya acuh tak acuh dengan dakwah ! Lihat S.8:25
Dakwah tidak memecahkan konsentrasi kita dalam berdisiplin melaksanakan tha’at justru menambah maraknya suasana jiwa kita dalam berislam. Mengapa ? sebab bukan hanya dilaksanakan tapi kita pun terus menerus membicarakannya. Minimal bila suatu sa’at datang malasnya, kita pun akan tertagih dengan kata kata sendiri. Bukankah ini menguntungkan ?
Daripada sudah diri tidak mengerjakan, kita pun tak pernah pula membicarakan. Apa tidak malah keterusan lupanya ? Bukankah malu dan iman itu dua bagian yang tak terpisahkan [ Al Hadits], bila satu hilang yang satunya pun terancam segera sirna.
Banyak membicarakan kebaikan, membuat kita semakin terikat dengan tuntutan untuk konsekwen, ada rasa malu bila diri sendiri tidak melaksanakan. Dari sudut ini, malu oleh kata kata sendiri adalah pelindung iman terakhir agar tidak cepat menguap.
Antara dakwah dan amal sholeh adalah dua kewajiban yang menjadi hutang kita.. Bagi yang sudah baik amalnya malah tidak ada alasan lagi untuk tidak berdakwah. Sedang bagi yang amalnya masih tercampur [antara baik dan buruk] semoga dengan diawali oleh baiknya perkataan, kelakuannya pun menjadi baik pula bersama sama dengan orang yang diajaknya, Aamiin.
Jadi?
Mesti mengumpulkan keberanian untuk segera berdakwah nih !!! 

Artikel ini, semoga bermanfaat sobat sekalian...
Salam silahturahmi...
Wassalamualaikum,wr,wb.

Memperbaiki BBM yang error Connection


 Langsung Saja buat Sobat sekalian,,,,,,
Pernahkah kalian mengalami hal seperti ini,pada saat ingin masuk ke BBM di Andro kalian,.???
(jika dalam bhsa indonesia)!!!


"Koneksi anda ke jaringan nirkabel telah dimatikan. Pulihkan koneksi anda dan coba lagi"

kenapa bisa begitu? Kenapa hayooo.
      pada intinya aplikasi bbm yang sedang diinstall tidak bisa terkoneksi ke server Blackberry (dahulu RIM),
ternyata setelah ditelusuri penyebabnya ada 3 hal :

1. Jaringan seluler anda sedang tidak bagus

untuk solusinya silahkan cari jaringan yang FULL HSDPA atau WIFI yang sudah jelas kelancarannya.

2. Server BBM sedang sibuk.

dahulu sering ada broadcast yang mengatakan bahwa "server BBM sedang penuh, ini asli dari RIM kalau BB anda ingin selamat harus di BC ulang!!" hadeeeh -_- please deh pinteran dikit. jangan percaya yg kyk beginian. krn kalau server memang sedang error BBM takkan bisa terkirim coy!

dan error server ini memang terjadi pada tanggal 22 Oktober kemaren yang saya sendiri antrinya luar biasa baru bisa dpt PIN android :D

jika memang Server BBM yang error silahkan tunggu beberapa saat lagi, Blackberry akan segera memperbaikinya kok ;)

3. Setting Koneksi Android Anda

nah ini nih yang jadi inti masalahnya, udah full bar kok, udah di wifi kok, udah beberapa hari nyobain kok. tapi kok tetep gak bisa ya? :)

saya kasih solusinya :
buka options>setting>network>accesspoint
atau indonesianya
Setelan>jaringan dan Nirkabel>Jaringan Mobile>nama jalur akses

nanti akan muncul yg kayak gini :


Jumlah koneksinya bisa berbeda-beda tergantung provider yang digunakan. namun intinya cuma satu. JANGAN GUNAKAN DEFAULT DARI PROVIDER! karena sudah di kasih PROXY! dan BBM TIDAK AKAN BISA KONEK KE SERVER kalau masih ada PROXY di Android anda :)

POKONYA YG JARINGAN GSM, hehehe

nanti muncul seperti ini,,,


Nanti Hilangkan saja PROXY dan Port  di jalur akses nya, seperti yg dilingkari merah,..

next,,, coba lagi masuk ke BBM Andro kalian,,,

semoga bermanfaat...  Sobat.dumay.




Kamis, 24 April 2014

Hukum Karma Menurut Islam

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan: Adakah hukum karma di dalam Islam?
Jawaban:
Sepengetahuan kami hukum karma itu intinya adalah barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan baik atau jelek di masa hidupnya maka dia pasti akan mendapatkan balasan dari perbuatannya tersebut pada masa hidupnya pula.
Menurut keyakinan ini, bila sampai dia mati dia tidak mendapatkan balasan dari perbuatannya tersebut maka balasannya (baik balasan amal baik maupun balasan dari amal jelek) akan dialihkan kepada keturunannya. Ini adalah akidahnya umat Hindu, bukan akidahnya umat Islam.
Di dalam ajaran Islam, semua orang menanggung sendiri akibat baik dan jelek dari perbuatannya. Di dalam Al Qur`an Allah ta'ala berfirman:
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (39) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (40) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى
"Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna." [QS An Najm: 39-41]
Balasan tersebut bisa dia terima di dunia dan bisa pula di akhirat, dan jenis balasannya tergantung dari jenis perbuatannya. Perbuatan baik dibalas dengan kebaikan, perbuatan jelek dibalas dengan kejelekan pula (الجزاء من جنس العمل) .
Keshalihan orang tua terkadang bisa membawa pertolongan dari Allah kepada anak-anaknya setelah matinya dia sebagaimana di dalam kisah dua orang anak yatim pada masa Nabi Musa dan Khadhir 'alaihimas salam.
والحمد لله رب العالمين

Senin, 31 Maret 2014

RUMUS AMAL

{{ Misteri Matematika Dalam Kehidupan }}
Pernahkah Anda berpikir bahwa:
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?
Hikmahnya adalah :
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH
1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +
2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x - = -
- x + = -
3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
- x - = +
Pelajaran matematika yang terkesan sederhana itu ternyata mengandung sarat makna kebenaran, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup. Semoga Bermanfaat.

Sabtu, 22 Maret 2014

Do'a Sholat Dhuha

Hidup indah bila mencari berkah - salah satu cuplikan lirik wali band mengingatkan kita akan pentingnya menjaga perilaku kita agar senantiasa dijalan-Nya. Dalam hal ini yang bisa kita usahakan adalah meningkatkan kualitas iman kita dengan memperbanyak amalan sunnah slah satu nya melalui shalat dhuha. Nah, pada postingan kali ini blog Yaqindlive share Do'a shalat dhuha. semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

" Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU – dan kecantikan
adalah kecantikan-MU – dan keindahan adalah keindahan-MU – dan kekuatan
adalah kekuatan-MU – dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU - dan perlindungan
itu adalah perlindungan-MU.

Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah – Dan
 
jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah – dan jikalau sukar maka
mudahkanlah – dan jika haram maka sucikanlah - dan jikalau masih jauh maka
dekatkanlah

Dengan berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan Dan kekuasaan-MU.
 
Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh "

..: SEMOGA BERMANFAAT :..