Sabtu, 03 Agustus 2013

PERKEMBANGAN DAN PEMIKIRAN FIQIH_

http://adehumaidi.com/pendidikan/aspek-pemikiran-islam-bidang-fiqih-oleh-thoat-haryanto-s-pdi






    Ada pendapat yang menyebutkan bahwa fase sesudah Khulafaur Rasyidin merupakan fase sahabat kecil dan fase tabi’in (dinasti Umayyah sampai akhir abad I hijry).  Tetapi dari beberapa literatur sejarah kecil dan sejarah tabi’in, periode tersebut tidak dimasukkan sebagai periode  tersendiri melainkan menjadi bagian yang erat sebagai satu kesatuan dengan periode sahabat sampai datangnya zaman renaissance hukum Islam.  Dinamika pemikiran hukum Islam mencapai masa keemasan setelah runtuhnya Daulah Bani Umayyah. Munculnya daulah Bani Abbasiyah memberikan angin segar bagi perkembangan hukum Islam karena perhatian para khalifah yang begitu tinggi. Inilah yang kemudian menjadikan hukum Islam berkembang dengan dinamis. Pada masa ini, lahir para pakar hukum Islam dengan sumbangan-sumbangan pemikiaran mereka yang berharga dalam sejarah perkembangan pemikiran hukum Islam.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, prinsip-prinsip ijma’ dalam fiqih berkembang dan ijtihad menjadi prinsip independen fiqih. Setelah itu muncul prinsip Madzhab yang pada dasarnya merupakan faham masing-masing khalifah. Istilah madzhab sebenarnya dapat di runtut dari dimensi evolutifnya semenjak masa Nabi Muhammad saw yang pada masa itu Nabi Muhammad saw adalah sumber otoritatif  hukum Islam. Segala hal yang berkaitan dengan wahyu, interpretasi dan respon terhadap berbagai persoalan, dikembalikan  kepada al-Qur’an dan Nabi.
Dinamika sosial politik memiliki pengaruh luas, termasuk dalam perkembangan pemaknaanmadzhab.  Pada masa awal periode Umayyah, ulama fiqih terbagi ke dalam dua aliran; ahlul ra’yu dan ahlul hadits. Dua madzhab ini berkembang dan menjadi titik awal bagi perkembangan madzhab pada masa berikutnya. Dua madzhab ini kemudian berkembang menjadi beberapa madzhab baru, terutama setelah perubahan system pemerintahan Islam. Pada system baru (monarki), pemimpin tidak lagi menjadi rujukan madzhab. Perkembangan madzhab semakin pesat seiring penyebaran utama kewilayah Islam yang semakin luas.
Berikut ini adalah beberapa madzhab fiqih yang berkembang dalam islam.
1.      Madzhab Ja’fariyah
Pendiri madzhab ini adalah Imam Ja’far Ash-Shiddiq (80-146 H / 699-765 M). Nama aslinya Ja’far bin Muhammad al-Baqir bin Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. Ibunya masih keturunan Abu Bakar as-Shiddiq, yakni Ummu Farwah binti al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar As-Shiddiq. Dalam doktrin Syi’ah, beliau adalah imam ke IV. Beliau merupakan ilmuan tertemuka, banyak bidang keilmuan yang ia geluti, diantaranya fiqh, filsafat, tasawuf, kimia dan kedokteran. Dalam ilmu tasawuf, beliau mendapat maqomat yang tinggi sebagai guru syeikh dan penemu tarekat, bahkan tarekat yang berkembang di Indonesia (Naqsabandiyah/Qodariyyah/Samaniyah, dll) seringkali menyebut namanya untuk melakukan ritual tasawuf. Muridnya yang paling terkemuka adalah Jabir bin Hayyan, seorang ahli kimia dan kedokteran.
Menurut madzhab ini, yang menjadi sumber tasyri’ pada madzhab Ja’fari adalah al-Qur’an, sunnah, Ijma’ dan akal. Orang yang dapat meriwayatkan sunnah hanya terbatas pada periwayatan yang dilakukan oleh ahlul bait saja, sedangkan yang menjadi objek sunnah adalah diri Nabi dan para Imam mereka. Dan yang dimaksud dengan ijma’ adalah ijma’ dikalangan mereka sendiri.
2.      Madzhab Hanafiyah
Pendiri mazhab Hanafi ialah : Nu’man bin Tsabit bin Zautha. Dilahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H = 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i R.A. Beliau lebih dikenal dengan sebutan : Abu Hanifah An Nu’man.
Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama tabi’in seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar. Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya, Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak . Maka disebut juga mazhab Ahlur Ra’yi masa Tsabi’it Tabi’in.
Dalam mengistimbathkan hukum, Abu Hanifah berpegang pada al-Qur’an dan sangat berhati-hati dalam menggunakan Sunnah. Selain itu, ia banyak menggunakan qiyas, istihsan, dan urf. Menurut Manna’ al-Qatthan, Abu hanifah juga mengumpulkan hadits dalam sebuah buku yang di sebut  Musnad Abu Hanifah.
3.       Madzhab Malikiyah
Mazhab Maliki adalah merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia. Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah : Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 M = 712 M di Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik terkenal dengan imam dalam bidang hadis Rasulullah SAW.
Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri. Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fiqh ialah Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.
Sumber hukum madzhab Malik adalah: al-Qur’an, sunnahIjma’ ahli Madinah, fatwa sahabat,qiyasmashlahah al-mursalahkhabar ahadistihsansadd al-zara’imura’at al-khilafmujtahidin,  istishab, dan syar’man qablana. Madzhab Maliki terbesar di maroko, al-Jazair, Mesir, Tunisi, Sudan, Spanyol, Kuait, Qatar dan Bahrain.
 4.       Madzhab  Syafi’iyyah
Mazhab ini dibangun oleh Al Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib. Beliau lahir di Guzah tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama. Guru Imam Syafi’i yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi’i sanggup menghafal Al Qur-an pada usia sembilan tahun. Setelah beliau hafal Al Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi’ir ; kemudian beliau mempelajari hadits dan fiqh.
Mazhab Syafi’i terbagi menjadi dia berdasarka kurun waktu dan tempat beliau mukim. Yang pertama ialah Qaul Qadim; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. Dan yang kedua ialah Qaul Jadid; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir sepindah beliau dari Irak. Keistimewaan Imam Syafi’i ialah beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Nama kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi induk dari mazhabnya ialah : Al-Umm.
Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi’i dalam mengistinbat hukum syara’ adalah :  al-Qur’an, sunnah, ijma’ qiyas, istidlal. Imam Syafi’I adalah orang yang sangat gencar mengkritisi para ulama yang memakai kaidah istihsan yang tidak pada tempatnya.
 5.       Madzhab Hanabilah
Pendiri Mazhab Hambali ialah : Al Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H. Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain : Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrah. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 hadis dalam  musnadnya.
Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum adalah: al-Qur’an hadits shahih, fatwa sahabat, hadits hasan atau dha’if dan qiyas. Alasan mendahulukan hadits dha’if dari padaqiyas adalah pernyataan beliau: “berpegang kepada hadits dha’if lebih saya sukai dari pada qiyas”. 
6.      Madzhab Zhahiriyah
Didirikan oleh Imam Daud bin Ali al-Ashbahani (202-270). Dinamakan Zhahiriyah, Karena dalam menetapkan hukum lebih cenderung berdasarkan kepada arti literal (zhahir) dari nash. Madzhab ini pernah berkembang di Spanyol sekitar abad V H yang dikembangkan oleh Ibn Hazm (wafat 456/1085M). Pada mulanya, Daud Adh-Dhahiri bermadzhab Syafi’iyyah, namun karena Imam Syafi’i berpendapat bahwa nash dapat dipahami secara tersurat dan tersirat, sedangkan menurut Daud, syari’at itu terkandung hanya dalam nash, tidak ada wilayah ra’yu (pendapat akal) dalam syari’at, maka ia keluar dari madzhab Syafi’iyyah dan mendirikan madzhab baru. Demikian juga tentang qiyas, Daud tidak menerima qiyas, sementara Syafi’I memakainya.
Menurut Daud: “Orang yang pertama menggunakan qiyas adalah Iblis”. Perlu dipahami, bahwa lahirnya aliran pemikiran fundamentalis seperti Dzahiriyah ini akibat dari derasnya arus pemikiran liberal yang dikembangkan oleh madzhab rasional, dan yang dikembangkan oleh Dzahiri sendiri adalah  Ad-Dalil

DINAMIKA PEMIKIRAN FIQIH DALAM KONTEK PERUBAHAN SOSIAL

Fiqih sebagai fakta sosial merupakan peristiwa yang bersumber dari manusia, baik sebagai perilaku pribadi maupun sebagai perilaku sebuah komunitas. Dalam perjalanan fiqih sejak lahirnya (masa Nabi) sampai sekarang ini, fiqih mengalami pergulatan yang cukup intensif seiring dengan dinamika masyarakat itu sendiri. Terjadi pergulatan paradigma pemikiran fiqih tidak dapat terlepas dari pertautan agama itu sendiri yang dipahami dan diamalkan masyarakat dan faktor eksternal sebagai kondisi yang mempengaruhi.
Menurut Azra dalam kata pengantar buku “Tarikh Tasyri’ Sejarah Pembentukan Hukum Islam” karangan Yayan  Sopyan, untuk memahami dinamika transformasi hukum Islam kedalam tatanan sosial, kita perlu lebih dahulu mengetahui hubungan antara hukum Islam dan perubahan sosial. Dengan cara ini, dapat dilihat bahwa hukum Islam tidak alergi terhadap peruahan sosial, sekaligus bisa dibangun kerangka kerja bagi upaya mengembangkan system hukum yang responsif. Dengan kerangka berfikir demikian maka statement yang dibangun adalah menanggalkan watak hukum yang cenderung berjarak dengan realitas.
Dengan hukum yang responsive, hukum Islam tidak menjadi “tuan kaum mayoritas”, tetapi sebaiknya dapat melahirkan tatanan kehidupan masyarakat yang kuat dan berkeadilan, sekaligus menghargai pluralitas dan kemanusiaan universal. Di dalam masyarakat pluralistik, transformasi hukum Islam adalah keniscayaan. Dan ini sangat mungkin, karena terdapat hamparan fleksibilitas hukum Islam, sebagaimana pernah di kembangkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnyaI’lam al-Muwaqi’in; dengan teori yang kita kenal dan sudah menjadi klasik; Ibnu Qayyim menekankan bahwa perubahan hukum erat kaitannya dengan waktu, tempat, keadaan, dan motivasi pembuat hukum.
Karena itu, tidak ada alasan melihat berbagai perubahan dan perkembangan baru sebagai “ancaman” bagi hukum Islam. Sebaliknya, perubahan dan perkembangan baru dapat merupakan modal dasar untuk mengembangkan hukum Islam secara adaptif. Dan pada gilirannya, hukum Islam dapat bermuara pada titik paling sempurna yaitu kemaslahatan manusia.
Ulama-ulama generasi terdahulu kita telah mewariskan kepada kita koleksi-koleksi buku keilmuan yang tak ternilai dari hasil ijtihad-ijtihad mereka terutama pada bidang fiqih dalam pelbagai aspek kehidupan praktis yang dapat memenuhi segala kebutuhan manusia di semua masa dan tempat. Berkat usaha dan jeri payah mereka ini, fiqih menjadi seperti bangunan yang besar. Fiqih Islam mengatur segala hubungan, membatasi setiap hak dan kewajiban, menjelaskan setiap hukum dan juga membahas hubungan antar hamba dan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dalam aspek sosial ekonomi, perdata dan pidana, kondisi-kondisi individu, politik kenegaraan, keuangan, administrasi dan peradilan.
Seiring perjalan waktu persoalanpun semakin komplek, dan ini tentunya  akan membutuhkan pemecaham masalah berdasarkan nilai-nilai agama. Disinilah letak betapa pentingnya rumusan ideal moral maupun formal dari fiqih tersebut, yang tidak lain bertujuan untuk menjaga keutuhan nilai ketuhanan, kemanusian dan alam, terutama yang menyangkut aspek lahiriyah kehidupan manusia di dunia. Bangunan fiqih yang besar yang telah dibangun oleh para fuqaha bukan berarti tidak memberikan ruang kepada generasi yang sesudahnya untuk melakukan pembaharuan yang sesuai dengan kontek sosial yang berkembang, bahkan sebaliknya fiqih sebagai “rambu-rambu lalu lintas” kehidupan mampu mengantarkan manusia menuju tempat yang baik bagi keberlangsungan manusia sebagi makhluk terbaik.

Minggu, 09 Juni 2013

Tabligh dan Dakwah

Aslamualaikum Wr. Wb.

Materi Agama Islam Tabligh dan Dakwah
~Galedeg. Untuk Artikel ini saya masih melanjutkan untuk membahas mengenai Materi Pendidikan Agama Islam yang sudah saya dapatkan sewaktu saya belajar di bangku SMK. Ini juga masih ad akaitanya dengan materi- materi yang sebelumnya saya posting. Oke kita langsung masuk aja ke materinya, silahkan di simak dengan seksama.....

Tabligh

    Di lihat dari akar katanya, kata Tabligh berasal dari bahasa arab yankni Ballaga- yuballigu yang artinyaMenyampaikan. Sedangkan menurut istilah Tabligh merupakan kegiatan menyampaikan ajaran- ajaran Islam yang di terima kepada umat manusia untuk di jadikan pedoman hidup sehingga mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat. Orang yang menyampaikan tabligh dinamakan denganMubalig dan jika perempuan disebut dengan Mubaligah. Pada awalnya kegiatan bertabligh di wajibkan kepada Rosululloh saw. hal ini seperti yang di jelaskan Allah dalam Surah Al-Maidah : 67 Yang artinya " Hai Rosul, sampaikanlah (bertablighlah)apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang di perintahkan itu, berarti) Kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang -orang yang kafir." (Q.S Al-Maidah : 67).
Tetapi seiring berjalannya waktu, tabligh di wajibkan atas setiapp umat islam dengan kemampuan dan pengetahuan yang di miliki. Hal ini seperti yang di jelaskan oleh Allah dalam Surah An-Nahl ayat 125, Artinya " Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahi orang -orang yang mendapat petunjuk". (Q.S. An-Nahl :125);

    Rosululoh juga bersabda yang artinya, " Sampaikanlah olehmu apa yang pernah kalian peroleh dari aku, walaupun hanya satu ayat."(H.R. Bukhari, Tirmizi, dan Ahmad). Tablig hendaknya di mulai dari diri sendiri yakni dengan membentuk diri menjadi umat yang bernilai-nilaikan islam yang sesuai dengan Al-Quran dan hadis. Karena barang siapa yang menganjurkan orang lain untuk beriman dan bertakwa sedangkan dirinya belum melaksanakan yang di perintahka tersebut maka Allah akan amat membencinya.



Dakwah

Dakwah
 berasal dari bahasa arab yakni " da'a a-yad'u " yang artinya memanggil atau menyeru. Sedangkan menurut istilah dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan syariat islam.
Orang yang menyampaikan dakwah dinamakan Dai.

      Kegiatan berdakwah merupakan kewajiban atas setiap muslim seperti yang di jelaskan Allah dalam Surah Ali Imran ayat 104. Berdakwah tidak boleh dilakukan dengan paksa karena pada hakikatnya yang memberi hidayah pada seseorang hanyalah Allah, hendaknya berdakwa dilakukan dengan " bi al-hal "yakni melalui perbuatan baik yang diridai Allah agar diteladani orang lain. Cara dakwah ini telah di laksanakan oleh Rosululloh saw. seperti yang di jelaskan Allah dalam Surah Al-Ahzab ayat 21  yang artinya, " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Q.S. Al-Ahzab : 21 )

Dalam Berdakwah, seseorang Dai hendaknya menggunakan metode -metode berikut :
  • Metode Al-hikmah, yakni menyampaikan dakwah terlebih dahulu mengetahui Tujuan dan Sasaran dakwahnya.
  • Metode Al-Mua'izah al-hasanah, yakni memberikan kepuasan pada masyarakat yang menjadi objek dakwahnya dengan cara memberikan nasihat, pengajaran, dan teladan yang baik.
  • Metode Mujadalah bi al-lati biya ahsan, yakni bediskusi dengan cara -cara yang ma'ruf.

Wahhh akhirnya udah selesai niee penerangannya . Gimana udah tahu belum tentang materi Tabligh dan Dakwah ?. Semoga dengan materi ini kita bisa memperkaya penetahuan kita dan dapat berbagi dengan sesama kita pengetahuan yang telah kita pelajari. Okedeh demikian apa yang dapat saya tulis bila ada kata kata yang kurang pas atau kurang sesuai saya Mohon Maaf yang sebesar- besarnya ... Wasalamualaikum Wr. Wb.

Ketika Kesucian di Pertanyakan

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kali ini saya memberikan sebuah pengertian tentang  " Ketika Kesucian di Pertanyakan ", Nyadar nga si sekarang udah banyak banget Pemuda-pemudi, Cewe-cewe yang di usia yang seharusnya dia tidak bisa menjaga sesuatu yang harus di jaga baik-baik yaitu sebuh " Kesucian". Surve membuktiakan bahwa Cowo-Cewe di usia remaja apalagi yang berada di bangku sekolah terutama SMA dan SMK sudah sekitar 70-80% Sudah tidak Suci lagi.... Wahh- wahh wahh wahh.. Itu surve yang membuktikan Loo . Gimana nieehh ?? apa sih yang salah dengan mereka???..... Saya sendiri sebagai seorang anak Mudah Benar -benar menghindari yang namanya Pergaulan Bebas.

Karna apa ....?? Itulah faktor utama mereka -meraka kehilangan kesucianya. Cobalah kalian-kalian yang memang punya sebuah masalah di rumah sehingga mengalihkannya dengan pergaulan bebas.. Mencoba untuk mengikuti Sebuah Organisasi yang bener -bener mendidik dan bisa mengalihkan perhatian kalian dari maslah yang kalian hadapi di Rumah, ataupun kalian bisa mengikuti Komunitas-komunitas yang bisa membuat kalian mengeluarkan kemampuan kalian ke arah yang positif, bukan ke arah yang negatif.

Dan mungkin ini ada sedikit Share tetang  " Ketika Keperawanan di Pertanyakan "   yang saya dapatkan dari Fanspage yang saya sukai... silahkan kalian baca dan renungkan sejenak...........

KETIKA KEPERAWANAN DI PERTANYAKAN


Wajib baca Cew & cow !!

Wanita berkata :
Kelak aku ingin mempunyai suami
yg seiman, rajin bekerja, setia, dan bertanggung
jawab. .

Hal tersebut kreteria yg umun untuk memilih
seorang imam dunia akhirat bagi wanita.
.
Sedangkan Lelaki berkata :
Aku ingin punya istri yg
cantik, cerdas, anggun,dan tentunya perawan..

Wahai Teman-teman,
apakah KEPERAWANAN ITU HAL YG
MUTLAK DALAM SEBUAH PERNIKAHAN??
APAKAH HANYA KAUM WANITA SAJA YG WAJIB
MEMPERTAHANKAN KESUCIAN DI MALAM
PENGANTIN??

KENAPA LELAKI TDK DI WAJIBKAN MENJAGA
KESUCIAN??
Sesungguhnya pacaran adalah suatu yg
merugikan bagi kaum wanita..

Bagaimana tidak??
Ketika sang kekasih berkata :
 APAKAH
ENGKAU MENCINTAIKU? JIKA CINTA MAU KAH
ENGKAU BERKORBAN UNTUK KU??
Dan biasanya hati wanita akan lemah dan berkata :
"TENTU SAJA AKU MENCINTAIMU , AKAN
KULAKUKAN APAPUN UNTUK MEMBUKTIKAN
RASA CINTAKU"

(inilah awal bencana)
Dalam berpacaran biasanya akan memilih tempat
yg sepi.. Syaitan akan menjerumuskan manusia
kejurang yg paling hina dan terhina hingga hingga
dalam usia muda sudah ternoda, terluka,
tercampakan, dan terhinakan.

Ketika semua telah terjadi, maka ketakutan dan
penyesalan terlambat sudah. Dengan penuh rasa
tanggung jawab palsu seorang lelaki akan berkata
bahwa ia akan mempertanggung jawabkan
perbuatannya dan kelak akan menikahimu.

Kelak???
Tapi JIKA TERNYATA DIA BUKAN JODOHMU??
KESUCIAN TELAH HILANG, BUNGA TELAH LAYU.
LALU APAKAH YG BISA WANITA BANGGAKAN??
Jadilah wanita seperti bunga mawar, yg indah di
pandang namun sulit terjamah.

Duhai lelaki :
JIKA ENGKAU MEMIMPIKAN WANITA
YG BERSIH DAN SUCI, MAKA JAGALAH DULU
KEHORMATANMU, KARENA SANGAT TDK ADIL
JIKA KALIAN MENGINGINKAN KESUCIAN WANITA,
SEDANGKAN ENGKAU SENDIRI TELAH SANGAT TERHINA

YANG SETUJU LANJUTKAN !!

3 Kata Terlarang Yang Harus Dihindari

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam Kehidupan | Pernahkah kalian merasakan aura sebuah KATA yang kalian ucapkan menjadi sebuah kenyataan, Heemm ane yaa kata-kata yang kita ucapkan dengan sepele atau dengan berjanda, menjadi sebuah kenyataan yang membuat kita terpuruk di dalamnya. Kalo itu baik itu baguss tapi kalo itu Jelek wah nga bisa di bayangin dehh..

Dari banyak Kata-kata yang sering kira ucapkan setiap hari pasti kita lakukan dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja. kalian tau nga si !!! Setiap perkataan yang kita ucapkan adalah Doa. Jadi kalo kalian mengatakan kepada diri kalian sebuah kata yang tak sengaja di ucapkan Semisal "Saya Tidak Bisa" maka apa yang terjadi pada kalian. Pasti kalian akan mempercayai kata itu ketimbang dengan kemampuan yang kalian miliki. Alhasil jadinya apa yang sedang kalian lakukan akan seperti apa yang kalian omongkan. 

Jadi hati-hati lah dalam berkata !!!! Nahh berikut adalah 3 Kata Terlarang Yang Harus Dihindari oleh kalian. Apa aja .. simak dehh biar nanti kalian lebih bersemangat dalam menjalani hidup ini ... Jayoo


1. SAYA TIDAK BISA (I Can't)

Ketika Anda berkata "Saya Tidak Bisa", maka pintu pikiran Anda tertutup untuk mencari jalan dan mencoba. Sebaliknya jika Anda berkata "Saya Bisa" ini masih membuat otak Kita bekerja mencari jalan.

2. TIDAK MUNGKIN (Impossible)

Orang-orang yang sering berkata "Tidak Mungkin" akan menutup berbagai pintu keajaiban,denga n sikap seperti ini mereka akan sulit meraih sesuatu yang hebat, karena hampir segala sesuatu yang Kita nikmati hari ini adalah sesuatu yang mustahil di hari kemarin, selalu ada jalan setiap hari, bagi Orang yang percaya.

3. SAYA SUDAH TAHU. (I Know)

Setiap kali Anda mengucapkan bahwa "Saya Sudah Tahu", sebenarnya Anda sedang menutup pintu pembelajaran. Sehingga Kita tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal-hal baru, padahal dalam kehidupan selalu ada hal baru yang dapat Kita pelajari.


Inggwt ingget tuh kata yaa... Jangan sampai ada 1 kata di atas yang kalian ucapkan dalam kehidupan kalian. Pasti efeknya nga baik dehh.. Percaya!!!

Senin, 04 Februari 2013

☆ Makna dari Jari-Jari Kita ☆

☆。★。☆。★
Pernah gak kepikir, kenapa jari-jari kita ini bentuknya berbeda-beda,,??
Serta kalau di perhatikan secara terpisah, bentuk serta fungsinya berbeda-beda.

1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.

2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.

3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.

4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.

5. Ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?).

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).

Pernah suatu hari saat kecil saya bertengkar dengan adik saya.
Dengan menunjukan jari telunjuk ke muka adik saya dan berkata ''kamu monyet'' dan saya di tegur oleh papa saya bahwa hal tersebut tidak boleh di lakukan.

Beliau mengatakan ''tidakkah kamu ketahui 1 jari telunjuk di hadapkan kepada adikmu dan 1 jari itu mengatakan adikmu ''monyet'', tapi lihat kemana 4 jari lainnya mengarah,??''

Jadi, saat kita mengacungkan 1 jari telunjuk kepada orang lain dengan memaki, maka secara tidak langsung kita 4x lipat memaki diri kita sendiri.

Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh.

☆ Semoga Bermanfaat ☆

Sabtu, 02 Februari 2013

6 KUNCI MENDAPAT KETENANGAN HATI


--~~~~** **~~~~--

Sahabatku ada 6 tips mudah untuk mendapatkan ketenangan hati semoga bermanfaat :

1. Jangan tergantung terhadap orang lain, bersikaplah mandiri
dan percaya akan kemampuan yang kita miliki.

2. Jangan berburuk sangka, berfikirlah positif akan membawa pada suatu yang bermanfaat.

3. Jangan mengingat penyesalan di masa lalu, hidup itu mudah, buatlah dalam suatu perbuatan kita dengan keputusan dan jadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk menjadi yang lebih baik.

4. Jangan pernah menyimpan dendam di hati, dendam itu diibaratkan sebagai racun dalam hati kita, jauhi itu.

5. Jauhi sifat terburu-buru, aset dalam kehidupan bukan harta, tapi waktu. Maka pergunakan waktu dengan baik.

6. Jangan khawatir dengan hari esok, ketuklah pintu dan pintu pun akan terbuka, ingatlah ALLAH, ALLAH pun akan ingat pada kita.
 — 

Rabu, 09 Januari 2013

ღ☆ღ♥Bismillahirrahmanirrahiim...

❤☆•☆•Assalamu'alaikum`warahmatullahi`wabarakatuh•☆






♥♥※::~.::※::※::~::※♥♥ 
~Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.

Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.

Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...

Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.

Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)

Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.

Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...

Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain. Berikut ini adalah ;

1. Sabar
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).

Ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...

Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...

Sebagaimana firman-Nya:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.

♡ SEMOGA BERMANFAAT ♡

AWAS VIRUS ANTI SHALAT



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang Islam yang pintar, terpelajar, kaya raya, tetapi mereka tidak menegakkan shalat lima waktu. Ironisnya, ada banyak golongan orang miskin, hidup susah, mengatakan tidak sempat shalat karena sibuk mengadu nasibnya mempertahankan hidup. Ternyata siapapun bisa dihinggapi oleh penyakit al-wahn, hubbu ad-dunya wa karahiyatu ...al-maut ( cinta dunia dan takut mati). Akhirnya kedua golongan itu sama-sama larut dalam kemelut pergulatan duniawi untuk kepentingan sesaat dan fana ini.
Mengapa mereka meninggalkan shalat … ?
Mungkin mereka terjangkiti virus anti-shalat.
Virus ini ada 2 macam, virus kiri dan virus kanan.
Virus kiri sering menebarkan beberapa alasan yang menguatkan orang agar tetap tidak shalat, antara lain:

* - Shalat itu nomor 2 (sambil gurau), dan yg nomor satu adalah Syahadat
* - Yang penting hatinya
* - Tidak shalat, tapi kan baik sama orang
* - Shalat kalau sudah tua
* - Shalat kalau sudah kaya
* - Makan susah, rumah nggak ada, gimana mau ibadah … ?
* - Saya kan bisa tutup dengan sedekah banyak, bantu anak yatim
* - Kalau sudah bangun masjid, jaminan surga
* - Tidak shalat, tapi kan haji berkali-kali
* - Saya masih “kotor”, nggak pantes menghadap Tuhan
* - Dosa saya sangat banyak, nggak akan diampuni
* - Salahnya orangtua saya nggak mau mengajari shalat

Dewasa ini kian marak propaganda dan penyebaran aliran dalam gerakan islam yang mencoba untuk menghapus syari’at shalat. Penghapusan itu bisa parsial, bisa total, bisa dibelokkan menjadi ritual yang berbeda. Golongan yang kedua ini diistilahkan dengan penyakit virus kanan. Beberapa diantaranya :

* - Wihdatul Wujud (menyatunya Tuhan ke dalam diri seorang hamba)
* - Syari’at shalat itu untuk orang awam, bagi yang telah mencapai tingkat hakekat tidak perlu menjalani syari’at orang awam
* - Al-Qur’an kebenarannya mutlak, shalatlah hanya menurut dalil Al-Qur’an (hanya ruku’ dan sujud, rukun yang lain tidak perlu dijalankan)
* - Shalat yang biasa itu rasanya kering, perlu dilakukan dengan gerakan tertentu, tambahan bacaan tertentu sekian kali, waktunya khusus

Virus kanan virulensi-nya (keganasannya) lebih mengerikan. Mengapa … ?
Kalau penyakit virus kiri, pelakunya sebenarnya tahu dan merasa bersalah. Suatu saat mereka akan mendapat hidayah dari Allah SWT, dan mereka akan bertaubat.
Sedangkan “infeksi” virus kanan menyebabkan pelakunya merasa hebat dan berwibawa. Orang lain yang melihatnya akan silau, kagum dan sebisa mungkin mengikuti jejak orang hebat itu. Bila kepada mereka diberi peringatan, mereka berkata, “Ilmu kalian belum sampai, tingkatan kami sudah tinggi”. Padahal mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Renungkanlah hal ini wahai orang-orang yang ghuluw (berlebihan dalam beragama).
Rasulullah SAW sendiri tetap mengerjakan shalat sampai akhir hayatnya. Beliau tidak pernah meninggalkan ibadah yang mulia ini, menjaga shalat-shalat sunnahnya.
Shalat menjadi perkara penting yang diwariskan ketika beliau dijemput ajalnya.
Beliaulah orang yang paling tahu hakikat hidup, hakikat agama, dan hakikat penyembahan, tetapi beliau menjadi contoh terbaik dalam melaksanakan shalat.
Suatu kali Rasulullah SAW shalat malam begitu panjangnya, berdiri lama sekali hingga bengkak kakinya.
Dalam hadist Bukhari diriwayatkan, Aisyah r.a. istri terkasihnya berkata : “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukannya sampai seperti itu, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa engkau … ?”
Rasulullah SAW pun menjawab : “Tidakkah aku termasuk orang-orang yang bersyukur … ?”
Rasulullah SAW pun tetap shalat sebagai bentuk rasa syukurnya menjadi hamba yang maksum (dibebaskan dari dosa-dosa)