Rabu, 09 Januari 2013

ღ☆ღ♥Bismillahirrahmanirrahiim...

❤☆•☆•Assalamu'alaikum`warahmatullahi`wabarakatuh•☆






♥♥※::~.::※::※::~::※♥♥ 
~Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.

Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.

Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...

Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.

Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)

Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.

Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...

Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain. Berikut ini adalah ;

1. Sabar
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).

Ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...

Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...

Sebagaimana firman-Nya:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.

♡ SEMOGA BERMANFAAT ♡

AWAS VIRUS ANTI SHALAT



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang Islam yang pintar, terpelajar, kaya raya, tetapi mereka tidak menegakkan shalat lima waktu. Ironisnya, ada banyak golongan orang miskin, hidup susah, mengatakan tidak sempat shalat karena sibuk mengadu nasibnya mempertahankan hidup. Ternyata siapapun bisa dihinggapi oleh penyakit al-wahn, hubbu ad-dunya wa karahiyatu ...al-maut ( cinta dunia dan takut mati). Akhirnya kedua golongan itu sama-sama larut dalam kemelut pergulatan duniawi untuk kepentingan sesaat dan fana ini.
Mengapa mereka meninggalkan shalat … ?
Mungkin mereka terjangkiti virus anti-shalat.
Virus ini ada 2 macam, virus kiri dan virus kanan.
Virus kiri sering menebarkan beberapa alasan yang menguatkan orang agar tetap tidak shalat, antara lain:

* - Shalat itu nomor 2 (sambil gurau), dan yg nomor satu adalah Syahadat
* - Yang penting hatinya
* - Tidak shalat, tapi kan baik sama orang
* - Shalat kalau sudah tua
* - Shalat kalau sudah kaya
* - Makan susah, rumah nggak ada, gimana mau ibadah … ?
* - Saya kan bisa tutup dengan sedekah banyak, bantu anak yatim
* - Kalau sudah bangun masjid, jaminan surga
* - Tidak shalat, tapi kan haji berkali-kali
* - Saya masih “kotor”, nggak pantes menghadap Tuhan
* - Dosa saya sangat banyak, nggak akan diampuni
* - Salahnya orangtua saya nggak mau mengajari shalat

Dewasa ini kian marak propaganda dan penyebaran aliran dalam gerakan islam yang mencoba untuk menghapus syari’at shalat. Penghapusan itu bisa parsial, bisa total, bisa dibelokkan menjadi ritual yang berbeda. Golongan yang kedua ini diistilahkan dengan penyakit virus kanan. Beberapa diantaranya :

* - Wihdatul Wujud (menyatunya Tuhan ke dalam diri seorang hamba)
* - Syari’at shalat itu untuk orang awam, bagi yang telah mencapai tingkat hakekat tidak perlu menjalani syari’at orang awam
* - Al-Qur’an kebenarannya mutlak, shalatlah hanya menurut dalil Al-Qur’an (hanya ruku’ dan sujud, rukun yang lain tidak perlu dijalankan)
* - Shalat yang biasa itu rasanya kering, perlu dilakukan dengan gerakan tertentu, tambahan bacaan tertentu sekian kali, waktunya khusus

Virus kanan virulensi-nya (keganasannya) lebih mengerikan. Mengapa … ?
Kalau penyakit virus kiri, pelakunya sebenarnya tahu dan merasa bersalah. Suatu saat mereka akan mendapat hidayah dari Allah SWT, dan mereka akan bertaubat.
Sedangkan “infeksi” virus kanan menyebabkan pelakunya merasa hebat dan berwibawa. Orang lain yang melihatnya akan silau, kagum dan sebisa mungkin mengikuti jejak orang hebat itu. Bila kepada mereka diberi peringatan, mereka berkata, “Ilmu kalian belum sampai, tingkatan kami sudah tinggi”. Padahal mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Renungkanlah hal ini wahai orang-orang yang ghuluw (berlebihan dalam beragama).
Rasulullah SAW sendiri tetap mengerjakan shalat sampai akhir hayatnya. Beliau tidak pernah meninggalkan ibadah yang mulia ini, menjaga shalat-shalat sunnahnya.
Shalat menjadi perkara penting yang diwariskan ketika beliau dijemput ajalnya.
Beliaulah orang yang paling tahu hakikat hidup, hakikat agama, dan hakikat penyembahan, tetapi beliau menjadi contoh terbaik dalam melaksanakan shalat.
Suatu kali Rasulullah SAW shalat malam begitu panjangnya, berdiri lama sekali hingga bengkak kakinya.
Dalam hadist Bukhari diriwayatkan, Aisyah r.a. istri terkasihnya berkata : “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukannya sampai seperti itu, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa engkau … ?”
Rasulullah SAW pun menjawab : “Tidakkah aku termasuk orang-orang yang bersyukur … ?”
Rasulullah SAW pun tetap shalat sebagai bentuk rasa syukurnya menjadi hamba yang maksum (dibebaskan dari dosa-dosa)

5 Syarat Ingin Melakukan Maksiat



Suatu hari ada seorang lelaki datang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar melakukan maksiat. Tolong berikan aku nasihat." Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata, "Jika kamu mahu menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh kamu melakukan maksiat." Lelaki itu dengan tidak sabar-sabar bertanya. "Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"

Ibrahim bin Adham berkata, "Syarat pertama, jika kamu melakukan maksiat kepada Allah, jangan memakan rezekinya." Mendengar itu dia mengernyitkan kening seraya berkata, "Dari mana aku mahu makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah? "Ya!" tegas Ibrahim bin Adham. "Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"

"Yang kedua," kata Ibrahim, "kalau mahu bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya! Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati. Ibrahim kembali berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"

"Ya! Anda benar." kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab, "Kalau kamu masih mahu bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!" Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata, "Wahai Ibrahim, ini nasihat macam mana? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?" "Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim. Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.

Ibrahim melanjutkan, "Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Ketepikan kematianku dulu. Aku masih mahu bertaubat dan melakukan amal soleh'." Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar, "Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"

"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahawa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah?"

"Baiklah, apa syarat yang kelima?" Ibrahim pun menjawab, "Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya." Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. "Mulai saat ini aku bertaubat kepada Allah." katanya sambil terisak-isak.

Insya Allah

PENGERTIAN DAN PENJELASAN DARI ARTI "INSYA ALLAH...."

Kalimat terpopuler di kalangan umat Islam, setelah salam (assalamu’alaikum), adalah insya-Allah. Kalimat ini diucapkan saat seseorang ingin melakukan sesuatu atau berjanji.

”Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu ‘sesungguhnya aku akan mengerjakan esok,’ kecuali (dengan mengucapkan) insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah ‘mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (QS Al-Kahfi: 23-24).

Secara literal, kalimat insya Allah berarti bila Allah menghendaki. Sayangnya, kalimat ini kerap disalahgunakan. Ada dua bentuk penyalahgunaan. Pertama, insya Allah dipakai untuk menunjukkan janji yang longgar dan komitmen yang rendah. Insya Allah hanya pengganti dari kalimat, ‘tidak janji deh.’ Ini keliru sebab nama Allah SWT dijadikan sebagai pembenaran atas kemalasan menepati janji.

Kedua, segala tindakan ditentukan oleh Allah (fatalisme). Artinya, manusia tidak memiliki ruang kebebasan untuk bertindak. Paham ini tidak tepat karena Allah menganugerahi manusia kebebasan berkehendak. Bagaimana seseorang mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatan bila seluruh tindakannya ditentukan oleh Allah?

Sebenarnya, insya Allah memiliki falsafah yang mendalam. Pertama, dalam kalimat insya Allah tersimpan keyakinan yang kukuh, bahwa Allah SWT terlibat dan punya andil dalam segala tindak-tanduk manusia. Kesadaran akan kehadiran Allah SWT ini akan memupuk tumbuhnya moral yang luhur (akhlaq al-karimah).

Hanya orang-orang yang merasa dirinya senantiasa ditatap Ilahi saja yang akan mampu menjaga dari segala bentuk pelanggaran. Inilah yang disebut oleh Rasulullah SAW sebagai ihsan, yaitu, ”Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesunggguhnya Dia melihatmu.” (HR Muslim).

Kedua, ekspresi kerendahhatian (tawadhu’). Seseorang yang memastikan diri bahwa besok akan bertindak sesuatu (sesungguhnya) terselip dalam relung jiwanya sifat kibr (sombong). Termasuk sikap, bahwa dirinya penentu segala sesuatu di masa depan tanpa ada peran Allah SWT. Seharusnya, orang yang berucap insya Allah adalah orang yang sadar bahwa Allah SWT selalu membimbing hamba-Nya.

Ketiga, perpaduan usaha dan penyerahan diri. Dalam kata insya Allah terkandung suatu ketidakpastian akan apa yang terjadi esok. Karenanya, keyakinan ini akan melahirkan motivasi, mempersiapkan secara sempurna hal-hal yang menciptakan kesuksesan dari yang direncanakan, serta memastikan apa yang akan terjadi seperti yang dikehendaki. (QS Al-Hasyr: 18).

Wallahu'alam.

TIPS QIYAMULLAIL

Sedikit Tips agar senantiasa istiqomah melaksanakan Qiyamullail...
Qiyamullail adalah ibadah orang-orang yang istimewa, maksudnya hanya orang yang diberi taufiq yang bisa melakukan ibadah malam tersebut. Yaitu orang yang memenuhi syarat tertentu hingga ia mudah bangun malam.

Ada beberapa tips agar bisa bangun malam, dan insyaAllah menurut ana ini sangat manjur, adalah sebagai berikut :

1. Sedikit makan

2. Tidak terlalu capek aktivitas disiang hari

3. Qilulah (tidur sebentar disiang hari,ini membantu bangun malam)

4. Menjauhi perbuatan dosa, seperti gossip, dusta, fitnah, dll.

5. Tidur diawal malam

6. Sebelum tidur ambil wudhu -->>sholat witir -->>dan berniat Qiyamullail

7. Tidak tamak dengan dunia (tidak terlalu cinta dunia)

8. Mengetahui keutamaan2 shalat malam.
Secara ilmiah telah di buktikan bahwa shalat malam sangat bermanfaat untuk :
- Otak (menjadi cerdas dan tidak pikun)
- Tubuh (anti body meningkat, tidak mudah sakit)
- Untuk membentuk Kepribadian, (yg senantiasa Qiyamullail maka akan mempunyai kepribadian/akhlak yang bagus)
- Dan masih banyak lagi, semua itu hasil dari penelitian tentang Qiyamullal, silahkan cari keutamaan Qiyamullail Google.. ^^

9. Rasa cinta kepada Allah Ta'ala, inilah inti dari point-poin diatas,

Untuk point ke 6, sangat ana sukai dan tidak ingin ana lewatkan, karena walaupun tidak bisa melaksanakan Qiyamullail (telat bangun) tapi tetap kita memperoleh pahala dari Allah Ta’ala tetapi sebelumnya sudah niat Qiyamullai dengan sungguh-sungguh.

Sebagaimana dalam sabdanya Nabi saw:
“barangsiapa yg berangkat keperaduan dgn niat shalat malam, namun dikalahkan oleh (kantuk) kedua matanya hingga subuh. Maka Alloh Azza wa zalla mencatat pahala atas niatnya dan tidurnya dinilai sebagai sedekah
(HR. Nasa’i III/25)(Ibn Majah 1344)

Sahabatku...
Jika cara diatas sudah diamalkan tapi sahabat belum bisa melaksanakan "Qiyamullail," maka ana sarankan untuk fokus ke point 4. Karena itu pasti, amat, sangat menentukan sekali.

Fudhail bin iyadh berkata: ”jika engkau tak mampu sholat malam & puasa di siang hari, ketahuilah bahwasanya engkau sedang dibelenggu oleh dosamu {Shifatush Shofwah:2/238}

hati ibarat kaca
dosa adalah Ad-dzulumat (kegelapan)
taufiq Allah Ta’ala adalah An-nur (cahaya)

cahaya tidak akan bisa menembus kaca yang berwarna gelap. Begitu pun taufiq Alloh ta’ala tidak akan masuk kepada hati yang penuh dengan dosa. Maka syarat untuk bisa mendapat TaufiqNya adalah hati yang bersih yang tidak terlalu banyak berbuat dosa.

Ibnul Qayyim berkata :”Siapa yang menginginkan agar hatinya bersih maka hendaklah dia lebih mementingkan Allah Ta'ala dari pada syahwatnya.” (Al-Fawa’id)

Dosa yang membuat hati menjadi rusak banyak sekali, namun ada dosa yang pada umumnya selalu kita lakukan disiang hari dan bahkan kita tidak menyadarinya bahwa itu adalah perbuatan dosa. Yaitu dalam hal berbicara.

Berbicara yang tidak mengingatkan kita kepada Allah Ta'ala secara berlebihan adalah dosa yang dapat merusak hati seperti yang di dikatakan sahabat Umar bin Khatab r.a

“Kalian jangan banyak berbicara sesuatu tentang yang tidak mengingatkan akan Allah Ta'ala karena hati kalian akan menjadi keras. Hati yang keras jauh dari Allah Ta'ala, tetapi kalian tidak menyadarinya.”

Pertanyaannya: SULIT JIKA HARUS MENINGGALKAN HAL INI?
Benar, Awalnya ana sendiri juga merasakan hal itu, tapi setidaknya dengan mengurangi pembicaraan yang tidak bermakna maka hal itu dapat membantu bangunnya di malam hari. Jadi, Sedikit2 saja dulu ya !!! ^^

Untuk sahabat-sahabatku fillah, Yuuuk kita belajar untuk selalu mengingat Allah Ta'ala, misalkan ketika melihat keindahan ucapkan "Subhanallah", ketika melihat aurat "Astaghfirullah", ketika mendapat kesenangan "Alhamdulillah"

♡ SEMOGA BERMANFAAT ♡

renungan,,,,5-kelebihan-wanita-yang-digunakan-syaitan

WASPADAAAAA...........


Wanita adalah makhluk yang sangatlah unik. Berbeda. Dan memiliki keistimewaan tersendiri. Islam memandang wanita adalah makhluk yang sangat special dan bahkan memberikan satu surah dalam Al-Quran untuk wanita. An-Nisa. Rasulullah berkata bahawa makhluk yang harus kita cintai setelah Allah SWT dan Rasulullah adalah : Ibu, Ibu, Ibu, barulah Ayah. Itu menunjukkan apresiasi yang sangat tinggi yang diberikan oleh Islam kepada wanita.

Namun Akhi, Ukhti, wanita seringkali dibuat sebagai senjata yang Maha Dahsyat oleh Syaitan Laknatullah untuk meluluhkan kehebatan iman seorang lelaki. Ya, tidak ragui, salah satu jalan utama syaitan untuk merasuk ke dalam dada seorang ikhwan adalah melalui lelaki itu tadi. Dalam sejarah, syaitan mengakui kepada Nabi Musa AS bahawa jalan utama syaitan dalam merasuk dan memperdaya manusia ada 3 : ketika Solat, ketika marah, dan melalui wanita.

Kali ini InsyaAllah akuislam.com akan mengulas pendapat beberapa ulama mengenai kelebihan wanita yang dijadikan senjata oleh syaitan untuk mencairkan hati seorang lelaki. Tapi sebelum itu, maaf kerana bukan bermaksud untuk merendahkan kaum wanita. Tetapi hanya bermaksud untuk saling mengingatkan. Kerana, kalau hanya salah seorang antara lelaki atau perempuan sahaja yang menjaga hatinya, maka syaitan akan tetap mudah untuk masuk. Tapi kan kalau kita sama-sama menjaga hati, InsyaAllah akan lebih baik bagi kita semua. Betul?

Bila syaitan sudah tidak mampu menyesatkan kita dengan keburukan, maka dia akan menyesatkan kita dengan kebaikan. Syaitan tidak akan pernah rela jika kita sebagai manusia mampu bebas dan melakukan kebaikan tanpa diganggu. Naudzubillahi min dzalik.

Apa kekuatan wanita yang pertama?

Air Mata. Air mata wanita adalah sesuatu yang seringkali digunakan syaitan untuk meluluhkan hati seorang lelaki. Air mata jelas sekali mampu meluluhkan hati seorang lelaki. Jangankan lelaki biasa yang masih belajar tentang prinsip-prinsip kehidupan. Umar bin Khattab RA yang ketika itu masih kafir dan memegang teguh prinsipnya pun dicairkan oleh tangisan adiknya sehingga masuk islam dan menjadi salah satu khalifah terkuat pada masa kejayaan islam di dunia. Masih ingatkan kisahnya..?

Menangis adalah muara dari perasaan. Jikalau terlalu gembira, kita akan menangis. Jikalau terlalu sedih pun demikian. Jikalau sangat marah, kita juga mengeluarkan titis-titis air mata. Dan itu semua fitrah. Hanya, ketika ada sesuatu yang tidak tepat pada tempatnya, baik tidak disengaja apatahlagi kalau sengaja, akan menjadi senjata yang kuat bagi syaitan laknatullah.

Buat lelaki, waspadalah terhadap syaitan. Cuba bayangkan, kalau ada perempuan memohon sesuatu ke kita, sehingga mengeluarkan air mata. Bagaimana sikap kita? Itu yang harus kita urus dengan sebaik mungkin. Tentu dengan pengurusan hati yang tepat.

Yang kedua,

Yang kedua adalah senyuman. Senyuman wanita itu salah satu yang sangat mudah dijadikan oleh syaitan dalam memperdaya ataupun melemahkan hati seorang lelaki. Apatah lagi kalau wanita yang mempunyai wajah yang cantik. Tentu akan sangat meluluhkan hati seorang lelaki.

Allah telah jelas dan tegas memerintahkan kita dalam surah An-Nur ayat ke 30 hingga ke 31. Ayatnya yang berbunyi :

“Katakanlah kepada lelaki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya…”

dan ayat ke 31 juga yang berbunyi

“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya….”

menunjukkan solusi yang seharusnya kita lakukan bersama. Para lelaki mahupun perempuan seharusnya menjaga pandangan mereka.

Yang Ketiga,

Yang ketiga, adalah tutur kata. Wanita itu memiliki suara yang berbeza dengan lelaki. Suara wanita itu lebih lembut daripada lelaki. Perkara itu juga dijadikan senjata oleh syaitan untuk memperdaya lelaki. Apatah lagi kalau wanita itu sengaja membuat nada manja

Berbicaralah yang tegas! Tidak menimbulkan kesan yang manja atau menggoda. Berbicaralah dengan nada yang tegas dan seperlunya sahaja. Rasulullah SAW juga memerintahkan kita untuk berbicara yang benar, atau diam.

.
Suara wanita itu sangat dilindungi dan dihargai oleh Islam. Bahkan ada beberapa ulama yang mengatakan bahawa nasyid wanita itu tidak baik didengar oleh lelaki. Kerana, getaran suaranya itu besar kemungkinan dapat menimbulkan perasaan yang berbeza di hati lelaki.

Lelaki, berhati-hatilah dalam mengolah hati. Berhati-hatilah dalam memberikan perhatian.

Yang Keempat,

Berhias. Banyak perdebatan di sini.Antaranya adalah bagi wanita yang memakai wangian. Rasulullah berkata bahawa barang siapa (wanita) yang memakai wewangian kemudian dia berjalan di depan seorang (laki-laki) sehingga sang lelaki mencium wewangian tersebut, maka wanita itu dianggap pezina. Naudzubillahi min dzalik..

Yang terakhir,

kecerdasan. Ini yang paling berbahaya atau paling sukar untuk dihindari. Wanita yang cerdas seringkali dijadikan senjata yang sangat ampuh untuk meluluhkan hati seorang lelaki. Banyak lelaki tidak melihat paras atau rupa dari si perempuan itu, tapi kecerdasannya, cara berbicara serta topik yang dia bicarakan. Apatah lagi kalau sudah satu fikrah, satu persepsi fikiran yang sama. Makanya, syaitan paling sering menggunakan kelebihan wanita yang satu ini.

Jalan keluarnya bagaimana? Untuk keseluruhan, sebenarnya hanya ada dua caranya. Si lelaki harus menjaga diri serta hati mereka, dan sang perempuan juga demikian. Ketika diri telah dibersihkan dan hati telah disucikan, Insya Allah tidak syaitan juga akan kelelahan menggoda kita. Jangan lupa kemudahan istigfar yang diciptakan Allah untuk kita semua umat muslim. Selalu beristigfar setiap waktu. Ingat Allah setiap waktu.

Semoga dengan itu kita mampu menghindarkan diri dari godaan syaitan laknatullah. Insya Alla

7 Pintu Terbesar Yang di Masuki Syetan



Pintu pertama

Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu kedua

Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah.

Pintu ketiga

Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu keempat

Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat.

Pintu kelima

Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.

Pinta keenam 

Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ketujuh

Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

KISAH AKIBAT MEMBUKA AURAT DI FACEBOOK

WAJIB DI BACA..!



Renungan... Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook. Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat. Selepas dia meninggal dunia, ibunya senantiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di facebook. Malangnya tiada siapa yang mengetahui password Facebooknya. Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum….

Dan ingatlah, azab untuk kita yang sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah. Semoga kisah ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan mati. Jadi, tolonglah kalau anda sayangkan diri anda, hapuslah gambar yang tidak sepatutnya. Jangan sampai yang WAJIB ini kita main-mainkan dan dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA.

Ingatlah aurat laki-laki yang harus dijaga diantara lutut dan pusar sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Sadarlah sahabatku, WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN. Jika Ikhlas maka berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurangnya kita TERHINDAR DARI DOSA.

Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalalkan yang Haram.

"Ingat ini saham dosa kita yg ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita."

Apabila telah sampai masanya – baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna. Dan semoga rohnya dicucuri rahmat Illahi.Terlepas benar atau salah cerita di atas, menutup aurat memang menjadi kewajiban.





KUNCI KESUKSESAN DUNIA DAN AKHIRAT.


1-Kunci solat adalah Taharah/Kebersihan.

2-Kunci Haji adalah Ihram dan menjauhi perkara yang diharamkan semasa haji.

3-Pintu segala kebaikan adalah bersikap benar dalam semua perkara.

4-Kinci Syuga adalah Bertauhid kepada Allah SWT.

5-Kunci Ilmu adalah bertanya kepada guru secara penuh beradab.
.
6-Kunci kejayaan adalah Kesabaran.
.
7-Kunci kemanjuan/Kelebihan adalah bersyukur.
.
8-Kunci Kekuasaan adalah Berkasih-sayang dan ingat mengingati.

9-Kunci Kejayaan adalah Bertaqwa.

10-Kunci Taufiq adalah Berkasih sayang dan mencintai Allah SWT.

11-Kunci segala kemaqbulan adalah berdoa.

12-Kuci kecintaan Akhirat adalah meninggalkan segala perkara haram di dunia.

13-Kunci Keimanan adalah berfikir kepada apa yang mendorong beribadat kepada Allah SWT dan bertadabbur kepadanya.
.
14-Kunci bertemu dengan Allah SWT adalah Hati sejahtera dari segala dosa, Ikhlas dalam bercinta kepada Allah SWT, Membenci dan meninggalkan segala perkara yang Allah SWT larang dan benci.

15-Kunci menghidupkan hati mencintai Allah SWT adalah Bertadabbur kepada ayat-ayat Al-Quran,menjauhi perkara berkaitan dengan sihir dan meninggalkan segala dosa.

16-Kunci mencapai rahmat adalah mengamalkan konsep Al-Ihsan dalam beribadat kepada Allah SWT dan berusaha berbakti kepada hamba-hamba Allah SWT.
.
17- Kunci rezeki adalah berusaha dengan penuh Istighfar dan bertaqwa kepada Allah SWT

18-Kunci kemuliaan adalah Taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

19-Kunci kejayaan di Akhirat adalah pendek angan-angan.
.
20-Kunci segala kebaikkan adalah Cinta kepada Allah SWT dan Cinta Alam Akhirat.

21-Kunci segala kejahatan adalah Cinta dunia dan panjang angan-angan.

yuuuk !!berdo'a,,,,,


Saat-Saat Terkabulnya Do'a


Berdoa dianjurkan kapan saja. Tetapi ada saat-saat istimewa. Kapan?

1. Waktu sepertiga malam terakhir saat orang lain terlelap dalam tidurnya.
Allah berfirman: "...Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah)."(QS. Adz-Dzariyat: 18-19).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Rabb (Tuhan) kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya". (HR. Al-Bukhari no. 1145, 6321 dan Muslim no. 758).

Dan Amr bin Ibnu Abasah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tempat yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu, jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah." (HR. At Tirmidzi, Ahmad dan dishahihkan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani).

2. Waktu antara adzan dan iqamah, saat menunggu shalat berjama'ah.

Sayangnya waktu mustajab ini sering disalahgunakan sebagian umat Islam yang kurang mengerti sunnah atau oleh orang yang kurang meng-hargai sunnah, sehingga diisi dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak dianjurkan Islam, membicarakan urusan dunia, atau hal-hal lain yang tidak bernilai ibadah. Hal-hal semacam ini sangat merugikan pelakunya karena tidak mengikuti sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sempurna.

Ketentuan waktu ini berdasarkan hadits Anas bin Malik radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah!" (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan menurut Al-Arnauth dalam Jami'ul Ushul).

Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash radhiallahu anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin itu telah mengungguli kita", maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ucap-kanlah seperti apa yang diucapkan oleh para muadzin itu dan jika kamu selesai (menjawab), maka memohonlah, kamu pasti diberi." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban, di-hasan-kan oleh Al-Arnauth dan Al-Albani).

3. Pada waktu sujud.

Yaitu sujud dalam shalat atau sujud-sujud lain yang diajarkan Islam. Seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim).

Dan hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhu, ia ber-kata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka tabir (ketika beliau sakit), sementara orang-orang sedang berbaris (shalat) di belakang Abu Bakar radhiallahu anhu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Wahai sekalian manusia, sesung-guhnya tidak tersisa dari mubasysyirat nubuwwah (kabar gembira lewat kenabian) kecuali mimpi bagus yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahwasanya aku dilarang untuk membaca Al-Qur'an ketika ruku' atau ketika sujud. Adapun di dalam ruku', maka agungkanlah Allah dan adapun di dalam sujud, maka giat-giatlah berdoa, sebab (hal itu) pantas dikabul-kan bagi kalian." (HR. Muslim).

4. Setelah shalat fardlu

Yaitu setelah melaksanakan shalat-shalat wajib yang lima waktu, termasuk sehabis shalat Jum'at. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan selesai shalat." (QS. Qaaf: 40).

Juga berdasarkan hadits Umamah Al-Bahili , ia berkata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa apa yang paling didengar (oleh Allah), maka beliau bersabda:
"Tengah malam terakhir dan setelah shalat-shalat yang diwajibkan." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata: hadist ini hasan ).

Karena itu Imam Syafi'i dan para pengikutnya berkata, dianjurkan bagi imam dan makmumnya serta orang-orang yang shalat sendirian memper-banyak dzkir, wirid dan doa setelah selesai shalat fardhu. Dan dianjurkan membaca dengan pelan, kecuali jika makmum belum mengerti maka imam boleh mengeraskan agar makmum menirukan. Setelah mereka mengerti, maka semua kembali pada hukum semula yaitu sirri (samar-samar). (Syarh Muhadzdzab, III/487).

5. Pada waktu-waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti


 batasan-batasannya.

yaitu sesaat di setiap malam dan sesaat setiap hari Jum'at. Hal ini berdasarkan hadist Jabir radhiallahu anhu, ia berkata: Saya mendengar Rasu-lullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti mem-beri kepadanya." (HR. Muslim).

Hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyebut hari Jum'at, beliau bersabda: "Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab) tidaklah seorang hamba muslim yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan shalat (atau menunggu shalat) dan memohon kepada Allah sesuatu (hajat) melainkan Allah pasti mengabulkan permohonannya." dan Nabi mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya saat mustajab itu. (HR. Al-Bukhari).

Di dalam hadist Muslim dan Abu Dawud dijelaskan:
"Yaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sampai selesainya shalat (Jum'at)". Inilah riwayat yang paling shahih dalam hal ini. Sedangkan dalam hadist Abu Dawud yang lain Nabi memerintahkan agar kita mencarinya di akhir waktu Ashar.

An-Nawawi rahimmahullah menjelaskan bahwa para ulama berselisih dalam menentukan saat ijabah ini menjadi sebelas pendapat. Yang benar-benar saat ijabah adalah di antara mulai naiknya khatib ke atas mimbar sam-pai selesainya imam dari shalat Jum'at. Hal ini berdasarkan hadist yang sangat jelas dalam riwayat Muslim di atas.

Imam An-Nawawi rahimmahullah melanjut-kan: "Adapun hadist yang berbunyi: 'Carilah saat itu pada akhir sesudah Ashar' (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i dengan sanad shahih), maka hal ini memberi kemungkinan bahwa saat ijabah itu bisa berpindah-pindah, kadang-kadang di saat ini, kadang-kadang di saat itu seperti halnya lailatul qadar."

Imam Ahmad rahimmahullah berkata: "Kebanyakan ahli hadits menyatakan saat itu adalah setelah Ashar dan diharapkan setelah tergelincirnya matahari."
Lain dengan Ibnu Qayyim. Beliau menjadikannya sebagai dua waktu ijabah yang berlainan. Dalam Kitab Al-Jawabul Kafi beliau berkata:
(Pertama), jika doa itu disertai dengan hadirnya kalbu dan totalitasnya dalam berkonsentrasi terhadap apa yang diminta, dan bertepatan dengan salah satu dari waktu-waktu ijabah yang enam itu, yaitu :


§ Sepertiga akhir dari waktu malam.
§ Ketika adzan.
§ Waktu antara adzan dan iqamah.
§ Setelah shalat-shalat fardlu.
§ Ketika imam naik ke atas mimbar pada hari Jum'at sampai selesainya shalat Jum'at pada hari itu.
§ Waktu terakhir setelah Ashar".


(Kedua), jika doa tadi bertepatan dengan kekhusyu'an hati, merendah-kan diri di hadapan Sang Penguasa. Menghadap kiblat, berada dalam kondisi suci dari hadats, mengangkat kedua tangan, memulai dengan tahmid (puji-pujian), kemudian membaca shalawat atas Muhammad. Lalu bertobat dan ber-istighfar sebelum menyebut-kan hajat. Kemudian menghadap kepada Allah, bersungguh-bersungguh dalam memohon dengan penuh kefaqiran, dibarengi dengan rasa harap dan cemas. Dan ber-tawassul dengan asma dan sifatNya serta mentauhidkanNya. Lalu ia dahului doanya itu dengan sedekah terlebih dahulu, maka doa seperti itu hampir tidak tertolak selamanya. Apalagi jika memakai doa-doa yang dikabarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai doa yang mustajab atau yang mengandung Al-Ismul-A'zham (Nama Allah Yang Mahabesar)."
Ya Allah, kabulkanlah doa-doa kami.