Jumat, 08 Agustus 2014

Manfaat mendengarkan musik bagi kesehatan dan Otak



Musik yang setiap hari selalu kita dengar memiliki kekuatan khusus untuk menggerakkan emosi kita. Musik bisa membuat kita menjadi riang, sedih, bahkan bisa membuat seseorang terharu dan menetekan air mata. Betapa kuatnya pengaruh beberapa bait syair yang dimainkan dengan alunan kord-kord sederhana sebuah lagu.

Tahukah anda bahwa studi ilmiah telah menemukan bahwa musik memang benar-benar bisa mengubah suasana hati kita, dan bahkan bisa membantu kita untuk berkonsentrasi. Para ahli telah melihat efek musik yang memiliki kekuatan yang mungkin bisa membantu Anda untuk mengikuti sebuah perlombaan, mempersiapkan ujian, atau menghilangkan stres.
Tentang musik

Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan lagu bisa memberikan efek yang nyata pada berbagai bagian otak yang bertanggung jawab terhadap beberapa aspek, seperti memori dan visual. Menurut seorang psikolog dari London, Dr Victoria, mendengarkan musik bisa mempengaruhi reaksi yang sangat luas dalam tubuh dan pikiran,dan beberapa bagian otak bisa diaktifkan oleh sebuah musik.

Sebuah penelitian terbaru di Kanada menunjukkan bahwa ada hubungan kausal yang nyata antara musik dan sistem reward, yaitu bagian inti dari otak yang bereaksi terhadap rangsangan yang positif bagi kita – seperti makan, minum, dsb dan memperkuat perilaku ini agar kita melakukannya lagi.
Jadi apa manfaat yang bisa kita dapatkan melalui mendengarkan musik?
Meningkatkan mood atau suasana hati

Beberapa orang mendengarkan musik untuk membantu memberikan dorongan pada saat melewati hari yang berat, sementara yang lain mungkin mendengarkan musik agar tetap terjaga selama menyetir mobil.

Setiap orang bereaksi terhadap musik dengan cara yang berbeda. Satu orang mungkin menyukai musik metal atau dangdut, sementara yang lain akan merasa bahagia jika mendengarkan Mozart.

Apapun pilihan jenis musik Anda, sebuah penelitian tahun 2011 di Kanada yang diterbitkan pada Nature Neuroscience, telah menunjukkan bahwa memainkan musik favorit bisa membantu mencairkan suasana hati yang buruk.

Para peneliti di McGill University di Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang menyenangkan memicu pelepasan hormon bahagia yaitu dopamin.

Otak sangat rumit – dan ada banyak sekali unsur yang bisa ikut menciptakan perasaan senang atau bahagia – dan tidak mengherankan jika penelitian menunjukkan adanya pelepasan dopamin, yang berhubungan dengan perasaan senang karena mendengarkan musik.
Membantu lebih Fokus

Musik bahkan mungkin dapat membantu Anda berkonsentrasi.

Sebuah ‘tonic digital’ baru yang disebut Ubrain, yang bisa diunduh ke smartphone, diklaim bisa membantu orang untuk bisa fokus, berenergi, bangkit, serta bersantai.

Proses ini menggunakan dua ketukan yang berbeda pada tiap telinga, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah binaural beat, yang dapat merangsang aktivitas tertentu di dalam otak.

Dengan membantu otak untuk menghasilkan gelombang tertentu, maka kita dapat menginduksi bagian yang berbeda dari kewaspadaan, tergantung pada tujuan apa yang akan kita lakukan. – jelas seorang psikolog klinis yang berbasis di Paris Brigitte Forgeot.

Jika kita merasa cemas atau stres, kita bisa mendorong korteks serebral diotak untuk menghasilkan gelombang frekuensi alpha yang lambat. Sementara di ujung skala lain, jika kita membantu korteks untuk menghasilkan gelombang beta cepat, kita akan lebih siap untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian kita pada tugas yang cukup panjang.
Kemampuan berjalan lebih lama

Pilihan lagu terbaik untuk olahraga adalah lagu yang memiliki beat yang sesuai dengan tempo langkah kita berjalan, karena bisa menghasilkan efek metronomic pada tubuh, yang memungkinkan kita mampu berjalan lebih lama. Dan mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu kita bisa berlari lebih cepat.

Sebuah studi di Brunel University di London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebanyak 15 persen, membantu menurunkan persepsi usaha selama olahraga, serta meningkatkan efisiensi energi hingga satu atau tiga persen.
Kesehatan mental yang lebih baik

Musik bisa sebagai pengobatan yang efektif dan positif bagi orang-orang yang berurusan dengan kondisi kesehatan mental.

Ada dua cara terapi musik yang berbeda bisa digunakan: Baik sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri,dan untuk restoratif atau penyembuhan.

Seseorang sangat mungkin untuk menggunakan musik untuk mengekspresikan hal-hal yang tidak dapat mereka ungkapkan dengan kata-kata. Hal ini juga bisa bertindak sebagai stimulus untuk membangkitkan kenangan lama yang telah terkubur atau untuk membangkitkan tanggapan emosional yang mungkin akan memakan waktu berminggu-minggu untuk bisa disampaikan.
Melepaskan stres

Hampir sepertiga dari orang yang mendengarkan musik bertujuan untuk memberikan dorongan suasana hati yang berhubungan dengan pekerjaan. Dan hampir satu dari empat orang mengatakan, bahwa dengan mendengarkan musik ketika dalam perjalanan ke tempat kerja telah membantu mereka menghilangkan stres. Musik bisa menjadi penyemangat yang bagus ketika Kita merasa merasa stres.

Putarlah salah satu lagu favorit Anda, karena itu bisa sangat menenangkan dan membantu mengurangi kecemasan.
Berdampak positif terhadap pasien

Musik benar-benar berdampak positif yang signifikan terhadap pasien dengan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker dan pernapasan.

Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik bisa membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Musik bisa sangat berguna bagi seseorang yang berada dalam keadaan, di mana mereka telah kehilangan banyak kontrol terhadap lingkungan diluar mereka – misalnya mereka yang harus berada di rumah sakit untuk jangka waktu yang lama karena penyakit yang serius dan kurang bisa bergerak. Hal ini dapat memberikan rasa mengontrol kembali, serta menciptakan suasana pribadi yang tenang, dan menghalangi beberapa gangguan di sekitar pasien.
Apa jenis musiknya ?

Meskipun ada kecenderungan tertentu bahwa musik yang cepat untuk berolahraga, dan musik yang lambat untuk bersantai – memilih lagu-lagu dengan efek yang diinginkan seringkali terkait dengan preferensi pribadi.

Pengaruh jenis musik yang berbeda terhadap suasana hati akan sangat tergantung pada preferensi individu dan kebiasaan. Jika Anda tumbuh dengan musik rock, maka Anda tidak mungkin bisa mendengarkan musik klasik. Dan bagi orang yang tidak tahan mendengarkan musik rock, musik jenis lain mungkin yang akan bisa membangkitkan mereka.

Apapun jenis musik Anda, jika Anda menyukainya, maka itulah yang bisa bermanfaat bagi kesehatan mental dan fikiran Anda.

- See more at: http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-mendengarkan-musik-bagi-kesehatan-dan-otak.html#sthash.RemExob8.dpuf

OTAK KIRI DAN OTAK KANAN


Seseorang yang ‘hebat’ secara akademis, pada umumnya sangat kuat dalam logika, kata, daftar, angka, linieritas, analisis, dan sejenisnya. Menurut Tony Buzan (Use Your Head: 1993): hasil aktivitas otak kiri manusia.

Adapun otak kanan lebih berkaitan menangani irama, imajinasi, warna, angan-angan, kesadaran ruang, gambaran menyeluruh dan dimensi. Belakangan berkumandang anjuran, jangan hanya memanfaatkan otak kiri, otak kanan juga dong.

Konon, para ilmuwan hebat memanfaatkan otak kiri. Para seniman kuat di otak kanan. Mana tahu, Sampeyan hebat memanfaatkan otak kiri, canggih membedayakan otak kiri. Piawai menghitung fulus fasih berimajinasi. Mana tahu lho.

Setiap manusia memiliki kecenderungannya masing2 dalam penggunaan otak kanan atau otak kiri, baik sadar ataupun dibawah sadarnya. Hal ini bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhinya sejak masih kecil bahkan sejak dalam kandungan. Kecenderungan berpikir dengan otak kanan ataupun kiri merupakan hasil dari suatu proses yang sangat panjang dan yang tak boleh kita lupakan adalah kecenderungan ini adalah suatu berkah ciptaan Allah, Sang Maha Pencipta.

Dikarenakan kedua kecenderungan berpikir ini, baik dengan otak kanan maupun dengan otak kiri merupakan ciptaan Allah, maka ada baiknya kita masing2 membuka diri untuk menyelami dan menghayati keperbedaan ini, dengan sikap yang positif.

Untuk memahami fungsi otak kita, saya coba uraikan sebagai berikut:

Otak kanan — KREATIF — Bentuk, Intuisi, Lagu &musik, Warna warni, Simbol, Gambar, Imajinasi, Menghayal

Otak kiri – ANALITIK — Bahasa verbal, Matematika, Logika, Angka2, Urutan2, Penilaian, Analisis, Linier

Dari penjabaran diatas, kita dapat simpulkan betapa perbedaan “bahasa” diantara kedua sisi otak kita adalah tidak sama. Seorang yang memilih jurusan, profesi atau pekerjaan berdasarkan kemampuan otaknya dalam mencerna “bahasa” pikiran, tentunya telah terbiasa menggunakan bagian otaknya (kanan atau kiri) sehingga bagian tersebut lebih banyak berperan dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga adalah kurang tepat, bila serta merta seorang seniman musik dipaksakan bekerja untuk menghitung angka2, rumus2 dan analisa. Demikian juga sebaliknya, adalah kurang tepat bila serta merta seorang financial analisis dipaksakan bekerja untuk hal2 yang bebahasa symbol, imajinasi dan gambar abstrak.

Selayaknya kita menganggap kecenderungan ini bukan sebagai suatu kelemahan, tapi justru menjadi suatu kelebihan pada tiap individu. Kelebihan yang bila diolah dengan baik akan menghasilkan KEKUATAN dalam diri individu itu sendiri. .

Bayangkan bila kedua kekuatan ini dapat digunakan secara adil, seimbang dan harmonis dalam suatu frame kehidupan atau kemitraan, akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, karena tentunya bisa saling mengisi dan saling melengkapi. Penyeimbangan antar kedua fungsi otak kanan dan kiri inilah yang akan memberikan kontribusi pemikiran yang lebih baik daripada pemikiran yang hanya condong pada satu sisi otak saja. Namun sebagai individu yang berbeda, tentunya kendala2 pemahaman “bahasa otak” akan sedikit mengalami adaptasi, dan hal ini dapat diatasi bila kedua pihak saling bertoleransi dan berpikiran positif.

Berikut ini tip atau cara mengetahui apakah anda cenderung menggunakan otak kiri atau otak kanan.

Rentangkan dua tangan anda keatas seperti ini :

Kemudian lakukan suatu gerakan hingga kedua tangan seperti dibawah ini:

Coba anda perhatikan jempol tangan kiri dan tangan anda berada dimanakah?Jika “jempol tangan kiri” anda berada paling atas (dipuncak) maka selamat anda telah bertipe “otak kanan”

Sebaliknya jika “jempol tangan kanan” anda berada diatas (dipuncak) maka maka selamat anda telah bertipe “otak kiri”

Selamat mencoba!!

NAHH KLU YANG INI

PERCOBAAN KONFLIK OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

dengan TEST WARNACoba anda perhatikan tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak kanananda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri dan otak kanan andasumber: milisps: (updated)Berikut sifat-sifat orang yang dominan otak kiri dan kanan:



Dominan Otak Kiri

Dominan Otak Kanan


Menggunakan logika

Menggunakan perasaan


Berorientasi detail

Berorientasi secara keseluruhan


Melihat fakta

Melihat imajinasi


Kata-kata dan bahasa

Simbol dan gambaran


Hari ini dan masa lalu

Hari ini dan masa depan


Matematika dan ilmu pengetahuan

Filosofi dan religi


Mengetahui

Memahami


Mengetahui

Mempercayai


Mengakui

Mengapresiasi


Mempersepsi urutan/pola

Mempersepsi secara spasial/ruang


Mengetahi nama objek

Mengetahui kegunaan objek


Berdasar pada realita

Berdasar pada fantasi


Menyusun strategi

Berdasar pada apa yang terjadi


Praktis

Terburu-buru/tidak sabar


Bermain aman

Mengambil resiko