Senin, 08 Oktober 2012

10 Ciri yang Sifat Manusia yang di saayang ALLAH

Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuuh...

~`Sepuluh Ciri Orang Yang Mencintai & Dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala`~

Al-hamdu Lillaahi Rabbil-'Aalamiin.
Asyhadu anLaa Ilaaha Illaallaah wa asyhadu ana Muhammadan 'abduhu wa rusuluh shallallahu 'alaihi wa 'alaa aali wa shohbihi wasallam tasliyma, Amma ba'du.

“Jika Allah mencintai seseorang hamba, maka Jibril berseru, “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia!” Maka para penghuni langit mencintainya, kemudian dijadikan orang-orang yang menyambutnya di muka bumi.” [Riwayat Bukhari dan Muslim].

Sahabat saudara-saudariku fillah..

Mahabbah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai sepuluh ciri-ciri. Orang yang melakukannya berarti telah mencintai Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benarnya, bukan hanya mengaku-ngaku saja.

Sepuluh hal tersebut adalah:

1. Mencintai firman-Nya yang diturunkan berupa wahyu (Al-Qur'an) kepada rasul-Nya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia rindu membaca firman-Nya, mentadabburinya dan mengakrabinya. Ia memperbaiki hati dengan ajaran-ajarannya, melapangkan jiwanya, terjaga dengannya di waktu malam dan pekat, mengamalkan tuntutan-tuntutannya dan hukum-hukumnya dalam seluruh aspek kehidupan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Baqarah [2] : 121).

"Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS. Al-An'am [6] : 155).

"Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji." (QS. Ibrahim [14] : 1).

2. Mencintai rasul-Nya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengikuti jejaknya, memperbanyak shalawat kepadanya, dan dijadikan teladan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. 

Para shiddiqin ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7. 

"Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah." (QS. Al- Ahzab: 21).

Kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga dapat dibuktikan dengan melaksanakan sunnah beliau tanpa merasa susah atau terpaksa. Melaksanakan segala ajaran Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa merasa takut atau ragu-ragu.

3. Berusaha keras menjauhi segala larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala, marah ketika melihat salah satu syiar Islam dihinakan oleh para ahli bid’ah dan perusak islam, berjuang semaksimal mungkin dengan hati, lidah dan tangan untuk menolong syari’ah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan memperkokoh agama Allah Subhanahu wa Ta'ala di muka bumi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka." (QS. Al-Anfaal [8] : 12).

4. Mengikuti serta berusaha keras menjadi Wali Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan gambaran tentang para wali-Nya dalam salah satu Firman-Nya:

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus, 62-63).

Demikian pula firman-Nya:

"Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul- Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk kepada Allah. Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut agama Allah itulah yang menang." (QS. Al-Maidah, 55-56).

5. Menyuruh kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran [3]: 104).

6. Bergaul bersama orang-orang shaleh dan menjaga hubungan dengan sesama Muslim.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat [49]: 10).

Kemudian Firman-Nya: "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan jangan bercerai berai..." (QS. Ali Imran [3]: 103).

7. Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ibadah-ibadah sunnah dan berusaha menggapai ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan amal shaleh, baik berupa shalat, puasa, sedekah haji, umrah, membaca Alquran, berdzikir, berbuat kebajikan, silaturahmi dan amalan-amalan lainnya.

8. Bersiap sedia bertemu dengan Allah ’Azza wa Jalla, berbekal diri untuk akhirat, dan mempersiapkan bekal untuk perjalanan yang dinanti-nanti tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"... Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (Al-Baqarah [2] : 197). 

9. Tobat yang ikhlas dan sungguh-sungguh, meninggalkan maksiat, tidak mengakrabi orang-orang yang lalai yang gemar menyimpang dan berdosa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Akrab dengan mereka sungguh merupakan demam tak kunjung habis, racun yang ganas dan penyakit berkepanjangan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." (QS. An Nisaa' [4]: 145).

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang- orang yang bertakwa." (QS. Az Zukhruf [43]: 67).

10. Mencita-citakan syahid di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, menanti-nanti datangnya saat tersebut dimana jiwa dipersembahkan dengan ikhlas kehadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan jiwa, harta dan anak kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah [9]: 111).

* * * * *

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#






Tidak ada komentar:

Posting Komentar